Selain itu double cabin juga diperlukan untuk mobil operasional Bidang Sarana dan Prasarana, Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, Subbag HKU dan Subbag Program Informasi dan Humas.
Sementara itu 7 unit Innova Reborn untuk Cabdin Wilayah Nagan Raya, Cabdin Wilayah Aceh Barat, Cabdin Wilayah Aceh Jaya, Cabdin Wilayah Simeulue dan Cabdin Wilayah Bireuen.
Kemudian 1 unit untuk menggantikan mobil operasional UPTD Balai Tekkomdik yang sudah tua dan tidak lagi representatif untuk perjalanan jarak jauh, untuk Bidang SMK yang memang belum memiliki mobil operasional, dan mobil operasional untuk sekretariat Disdik Aceh.
Sementara itu 2 unit bus sekolah untuk tim terapis anak autis di Aceh, dan 4 mobil operasional untuk antar jemput siswa autis di SLB Singkil, SLB Aceh Tengah, SLB Aceh Timur, SLB Aceh Selatan dan SLB Bireuen.
“Adapun untuk pembelian pembelian sepeda motor yang semula direncanakan untuk mengantar surat, kini telah dibatalkan,” kata Barrul.
Terakhir Barrul mengatakan, pembelian mobil tersebut murni atas dasar untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan di Aceh hingga ke pelosok, sehingga pelayanan pendidikan ini juga dapat dirasakan oleh sekolah-sekolah yang ada di pelosok Aceh.
“Kami berterima kasih atas kritikan dan masukan teman-teman, akan tetapi perlu juga kami sampaikan bahwa rencana ini muncul bukan tanpa pertimbangan, melainkan atas kebutuhan lapangan yang mendesak,” pungkasnya. (IA)