Banda Aceh — Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK) melalui Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berhasil meluluskan 23 Dokter Spesialis baru.
Hal ini ditandai pelantikan Dokter Spesialis oleh Dekan FK USK Prof Dr Maimun Syukri Sp.PD(K) di Aula FK USK Banda Aceh, Selasa, 2 Februari 2021. Turut hadir dalam kegiatan ini Para Wakil Dekan FK serta Para Koordinator Prodi PPDS USK.
Prof. Maimun Syukri menjelaskan, pelantikan hari ini terasa istimewa karena 23 dokter spesialis tersebut berasal dari 6 program studi yang ada di PPDS USK.
Di mana 3 prodi diantaranya merupakan lulusan perdana yaitu 1 orang dari Ilmu Kesehatan Anak, 2 orang dari Ilmu Kesehatan THT-KL dan 4 orang dari Pulmnologi dan Kedokteran Respirasi.
Sementara lainnya berasal dari Ilmu Penyakit Dalam sebanyak 10 orang, Ilmu Bedah 4 orang, dan Neuorologi 2 orang.
Prof. Maimun mengungkapkan, dengan pelantikan hari ini maka jumlah alumni PPDS saat ini adalah untuk Penyakit Dalam sebanyak 75 orang, Bedah 64 orang dan Obstetri Ginekologi 16 orang. Selain itu, pada periode lalu Prodi saraf/neurologi meluluskan 1 orang.
Untuk itulah, pada kesempatan tersebut Prof. Maimun menyampaikan syukur atas keberhasilan PPDS USK menjalankan perannya dalam melahirkan dokter spesialis.
“Insya Allah, pada pelantikan ke depan khususnya untuk penyakit dalam, semua rumah sakit kabupaten/kota di Aceh akan terisi oleh lulusan USK. Artinya apa? USK mengambil dua peran, ikut peran dalam program Aceh Carong dan program Aceh Sehat,” ucap Prof. Maimun.
Wakil Rektor II USK Dr Ir Agussabti M.Si yang turut hadir dalam pelantikan ini, mengucapkan selamat atas kelulusan tersebut sehingga berhasil meraih predikat dokter spesialis.
Agussabti mengakui, proses mendapatkan gelar tersebut tidaklah mudah. Bahkan untuk bisa lulus sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran saja perjuangannya sangat berat. Maka mereka yang lulus hari ini adalah orang-orang terpilih yang ilmunya sangat dibutuhkan masyarakat.
Oleh sebab itu, Agussabti mengingatkan agar dokter spesialis ini bisa menjaga baik nama USK dengan cara menjalankan tugas atau profesi mereka dengan sebaikmungkin.
Selain itu, Agussabti juga mengungkapkan, mengingat profesi mereka ini diraih dengan proses pendidikan yang panjang. Maka para dokter spesialis ini hakikatnya sosok yang mulia jika mereka melaksanakan tugasnya dengan niat yang benar.
Karenanya Agussabti mengimbau mereka untuk selalu meluruskan niatnya dalam menjalankan profesinya sebagai dokter, yakni membantu masyarakat.
“Dengan proses pendidikan begitu panjang, maka kualitas pendidikan yang kita harapkan bisa maksimal sehingga bisa memberikan impact kepada masyarakat secara optimal,” ucapnya.
Pelantikan dokter spesialis ini dilaksanakan secara daring dan luring. Sebanyak 6 orang mengikuti secara luring, sementara 17 orang lainnya mengikuti secara daring via zoom. (IA)