SABANG, Infoaceh.net — Tim Pengabdian Masyarakat Berbasis Komunitas Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh melatih generasi muda Sabang agar mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi wisata. Kegiatan yang digelar di Museum Sabang, Minggu (19/10/2025).
Diikuti 30 peserta dari kalangan komunitas Gen Z dan pemuda Gampong Balohan, Kuta Ateuh, serta Iboh.
Ketua Tim Pengabdian, Jarnawi, S.Ag., M.Pd., CPM, mengatakan pelatihan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pre-test dan focus group discussion (FGD) yang telah dilakukan bersama sejumlah pemangku kepentingan, seperti Dinas Pariwisata, Dinas Infokom, Dinas Pemuda dan Olahraga, BPKS Sabang, serta komunitas Gen Z.
“Hasil FGD kami menunjukkan anak-anak muda Sabang memiliki potensi luar biasa di dunia digital. Karena itu, pelatihan ini dirancang kolaboratif — menggabungkan teori akademisi kampus dan praktik langsung bersama content creator profesional,” jelas Jarnawi.
Pelatihan dibuka oleh Dr. Fajran Zain, M.A., Deputi Teknik Pengembangan dan Tata Ruang BPKS Sabang, yang juga menjadi narasumber utama. Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mempromosikan potensi wisata Sabang di ranah digital.
“Sabang memiliki alam eksotik dan posisi strategis di jalur perdagangan dunia. Ribuan kapal melintas setiap bulan. Jika fasilitasnya berkembang, banyak kapal akan singgah dan memberi dampak ekonomi besar. Di sinilah peran Gen Z — menyebarkan potensi Sabang ke seluruh dunia lewat media sosial,” ujar Fajran.
Dalam sesi berikutnya, Dr. Nurarafah, S.H., M.H., CPM, dari Universitas Malikussaleh, membahas pentingnya etika digital agar konten yang dibuat tidak melanggar Undang-Undang ITE. “Kreativitas digital harus tetap memperhatikan rambu hukum agar tak menimbulkan masalah di kemudian hari,” pesannya.
Sementara itu, Reza Muttaqin, M.Pd., dosen Bimbingan dan Konseling Islam, membawakan materi tentang Hospitality dalam Perspektif Psikologi, menekankan pentingnya menciptakan kenyamanan bagi wisatawan.
Sesi paling dinanti hadir saat content creator profesional, Naufal, S.H. dan Muhammad Facrurrazi, S.I.Kom., mengajarkan peserta membuat video promosi wisata dengan platform Instagram dan TikTok. Para peserta pun berlatih langsung di area Museum Sabang membuat konten bertema promosi wisata.
“Pelatihannya sangat menarik. Kami belajar langsung membuat video promosi dengan bimbingan profesional. Ternyata kami bisa menghasilkan karya sendiri,” kata salah satu peserta, Humaira, antusias.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi generasi muda Sabang untuk terus berkarya dan memperkenalkan keindahan alam serta budaya daerah mereka ke dunia.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memotivasi Gen Z Sabang untuk menjadi duta digital wisata daerahnya sendiri,” tutup Jarnawi.