Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Pendidikan

Gubernur: Belajar Daring Banyak Kendala, Berpengaruh ke Masa Depan Pendidikan Aceh

Last updated: Kamis, 9 September 2021 18:10 WIB
By Redaksi
Share
5 Min Read
Gubernur Nova Iriansyah didampingi Kadis Pendidikan Aceh Alhudri membuka diskusi ‘Meneropong Pendidikan Aceh’, yang diselenggarakan IMPAS Aceh, secara daring via konferensi video, di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Rabu (8/9)
SHARE

BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjelaskan dampak pandemi covid-19 terhadap perubahan metode pendidikan di Aceh dan dunia.

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 yang menyebar begitu cepat dalam kurun waktu singkat telah merubah berbagai kebiasaan masyarakat baik di tingkat daerah, nasional maupun global dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, tidak saja dari aspek kesehatan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi termasuk sektor pendidikan.

“Kita menyadari, walaupun Pemerintah Aceh telah menempuh berbagai langkah dan kebijakan khususnya di sektor pendidikan sejak awal pandemi, namun untuk menjaga keberlangsungan dan mutu pendidikan, diperlukan analisis permasalahan secara dinamis dan tepat, serta adanya alternatif solusi yang dapat diberikan oleh para pemangku kebijakan dan para pemerhati dunia pendidikan di Aceh,” kata Nova Iriansyah

- Advertisement -

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh saat membuka diskusi bertema ‘Meneropong Pendidikan Aceh’. Diskusi yang diselenggarakan secara daring via konferensi video ini, diinisiasi Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh di Jakarta, Rabu (8/9).

Menyadari banyak kendala dan tantangan di sektor pendidikan saat ini, Pemerintah Aceh telah mengantisipasi dan meminimalisir hambatan, keterbatasan dan kendala-kendala tersebut dengan mengambil berbagai langkah-langkah yang diperlukan.

- Advertisement -

Pandemi covid-19 membuat kendala dan tantangan yang ada menjadi lebih berat, karena banyak hal yang terjadi di luar perkiraan sebelumnya.

4.800 Siswa Madrasah Aliyah di Aceh Lulus ke PTN
Buka Jalur Mandiri, UnsyiahTidak Terima Lulusan Paket C
Tausiah Jum’at di SMAN 9 Banda Aceh: Jangan Lupa Persiapkan Bekal Akhirat
Awal Tahun, Pemerintah Aceh Ganti Ratusan Kepala SMA/SMK dan SLB

Karenanya, sambung Nova, pemerintah dituntut untuk dapat mengambil langkah dan kebijakan yang cepat, tepat dan terukur dalam rangka mengantisipasi berbagai kendala yang terjadi.

Namun, harus pula diakui, langkah dan kebijakan yang telah diambil, mempunyai dampak positif dan negatif.

Gubernur menyontohkan kebijakan perubahan pola belajar mengajar, dari yang biasanya tatap muka secara langsung, namun karena pandemi, saat ini sistem pembelajaran dilakukan secara daring.

- Advertisement -

Sistem belajar daring berpengaruh pada efektivitas pelaksanaan pendidikan, karena ada berbagai keterbatasan dan kendala yang dihadapi dengan pola daring ini.

Baik kendala karena faktor internal maupun eksternal dari satuan pendidikan itu sendiri.

“Dari sisi guru misalnya, ada kendala atau kesulitan dalam mengelola pembelajaran secara online, ada hambatan waktu dan komunikasi. Dari sisi orang tua, tentu juga ada kendala dalam mendampingi, memahami dan memotivasi anak saat belajar. Sementara dari sisi siswa, tentunya ada kesulitan dalam konsentrasi, tekanan dan juga rasa cemas karena tidak bisa menyerap materi secara maksimal,” kata gubernur.

Di sisi lain, lanjut Nova, ada juga kendala eksternal terutama akses kepada sumber pembelajaran, seperti jangkauan jaringan listrik, jaringan internet maupun dana untuk mengaksesnya.

Kendala-kendala ini bila tidak diantisipasi dengan cepat dan tepat tentu akan berpengaruh kepada masa depan pendidikan di Aceh.

Gubernur juga menyampaikan, program-program pendidikan yang dirumuskan Pemerintah Aceh tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari semua pihak. Karenanya, Gubernur Nova mengajak semua kalangan turut menyumbangkan pemikiran, ide kreatif dan gagasan, agar kualitas pendidikan Aceh menjadi jauh lebih baik di masa mendatang.

“Agar program yang telah dirumuskan berjalan baik, Pemerintah Aceh juga membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan yang terkait, khususnya di bidang pendidikan, termasuk pemikiran, ide dan gagasan, agar kualitas pendidikan kita di masa mendatang tetap mampu bersaing dan bersanding dengan daerah lainnya di Indonesia,” ujar Nova.

Untuk itu, gubernur mengajak para peserta untuk menjadikan diskusi tersebut sebagai momentum memformulasikan solusi terbaik terhadap berbagai keterbatasan dan kendala-kendala yang dihadapi terutama oleh satuan-satuan pendidikan, agar layanan pendidikan yang bermutu dapat terus diimplementasikan.

“Mudah-mudahan diskusi ini menghasilkan berbagai pemikiran yang konstruktif dalam rangka memajukan pembangunan Aceh, khususnya Sektor Pendidikan. Pemikiran dan ide yang cemerlang dari Bapak Ibu sekalian tentu sangat diharapkan oleh semua pihak yang concern dengan pembangunan pendidikan kita,” kata Gubernur.

Gubernur optimis, keikutsertaan tokoh lintas sektor dalam diskusi ini seperti para akademisi, tokoh masyarakat, LSM, politisi akan memberi solusi dengan nuansa yang berbeda karena masing-masing peserta diskusi akan meneropong pendidikan Aceh dengan sudut pandang yang beragam. “Insya Allah, keberagaman pandangan ini akan memberi kontribusi secara komprehensif dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan Aceh. Terima kasih kepada para partisipan Webinar ini. Marilah kita semua berdoa semoga musibah Pandemi Covid 19 ini segera Allah angkat dari bumi Serambi Mekkah dan dari seluruh dunia,” pungkas Nova.

Webinar yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke-61 Aceh ini menghadirkan sejumlah pembicara utama, di antaranya Rektor Universitas Malikussaleh Prof Herman Fithra serta sejumlah narasumber, di antaranya anggota DPR RI Rafli Kande dan Illiza Sa’asuddin Djamal, Wakil Ketua DPRA Safaruddin, Kepala BPSDM Aceh Syaridin, Ketua Koalisis NGO/HAM Aceh Zulfikar Muhammad dan budayawan nasional Fikar W Eda serta sejumlah pemateri lainnya. (IA)

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
See Full Bio
Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article Kasus Gugatan Pengangkatan Sekda Aceh Tamiang Berlanjut di PTUN Banda Aceh
Next Article Bank Aceh Syariah Raih Predikat “Sangat Bagus” Ajang Infobank Award 2021

You May also Like

Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman bekerja sama dengan BSI Aceh meluncurkan program deposito wakaf dan gerakan infak 10 ribu, Kamis (26/9). (Foto: For Infoaceh.net)
Pendidikan

Bantu Mahasiswa Kurang Mampu, UIN Ar-Raniry Luncurkan Deposito Wakaf dan Gerakan Infak 10 Ribu

Kamis, 26 September 2024
Pendidikan

UIN Ar-Raniry Gelar Workshop Peningkatan Kualitas Penelitian dan Disertasi

Rabu, 16 Juni 2021
Dinas Pendidikan Aceh menyampaikan bahwa semua proses pendaftaran ulang SPMB tidak boleh dipungut biaya dalam bentuk apa pun. (Foto: Ist)
Pendidikan

Disdik Aceh Tegaskan Tidak Ada Biaya Pendaftaran Ulang SPMB 2025

Rabu, 2 Juli 2025
ADI Aceh latih mahasiswa mahir Bahasa Arab 20 hari
Pendidikan

Hadirkan Dua Pakar Darul Lughah, ADI Aceh Latih Mahasiswa Mahir Bahasa Arab

Sabtu, 21 Mei 2022
Show More
  • More News:
  • www.infoaceh.net
  • peristiwa
  • nasional
  • aceh
  • prabowo:
  • umum
  • utama
  • politik
  • dan
  • ekonomi
  • besar
  • banda
  • pendidikan
  • Prabowo Subianto
  • hukum
  • jadi
  • 2024
  • polisi
  • warga
  • syariah
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?