Heru Fahlevi Profesor Termuda USK, Dikukuhkan di Usia 39 Tahun
“Kajian Prof Asnawi bisa menjadi masukan bagi pihak yang berwenang dalam menyusun kebijakan, merancang kurikulum, dan perancang materi pembelajaran,” ucap Rektor.
Lalu Prof Mahdani yang menemukan sejumlah model penyelenggaraan organisasi dengan menitikberatkan pada efisiensi dan produktifitas kerja untuk meningkatkan performa organisasi.
“Kajian Prof Mahdani menarik diterapkan, karena semua model tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang menghambat performa organisasi selama ini,” ucap Rektor.
Selanjutnya, Prof Heru yang pada pengukuhan ini merupakan profesor termuda di USK yaitu berusia 39 tahun.
Prof Heru mengkaji bagaimana mengoptimalkan peran rumah sakit pemerintahan, dengan cara memanajemen biaya dalam meningkatkan efisiensi pada organisasi rumah sakit pemerintah.
Dalam kajiannya, Prof. Heru menggunakan big data analytics serta sejumlah persiapan sebelum big data analytics digunakan.
“Kajian ini dapat menjadi panduan pemerintah guna mewujudkan pengelolaan keuangan yang efisien, dengan tetap menjaga kualitas pelayanan kesehatan,” ucap Rektor.
Selanjutnya, Prof Mirna yang mengkaji organisasi di tingkat pemerintah desa, khususnya dalam bidang sistem dan tata kelola keuangan. Prof Mirna berupaya memastikan pengelolaan keuangan desa berjalan secara transparan dan akuntabel yaitu dengan melakukan pengujian terhadap aplikasi Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) dan penggunaannya.
“Hasil penelitian Prof Mirna sangatlah berarti karena dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan,” ucap Rektor.
Lalu Prof Taufiq yang mengkaji komposit berserat alam sebagai alternatif material konstruksi. Temuannya menunjukkan, komposit berserat alam dapat bekerja dengan baik dalam perbaikan dan perkuatan struktur bangunan.
Selain sebagai alternatif, penggunaan komposit berserat alam ini juga punya manfaat lain, karena harganya relatif murah dan ramah lingkungan.
“Kajian ini memiliki pengaruh yang besar terhadap lingkungan dan dunia konstruksi. Karena mampu meminimalisir kerusakan lingkungan dari penggunaan bahan sintetis,” ucap Rektor. (IA)