Isi Webinar Kajian Islam UIN Ar-Raniry, Prof Siti Zuhro: Kita Butuh Demokrasi Bermoral, Bukan Transaksional
“Indonesia bukan negara Islam, tetapi negara berdasarkan Pancasila dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Siti. Karena itu, lanjutnya, demokrasi Pancasila tak hanya berbasis hukum positif, tetapi juga memerlukan landasan moral dan etika yang kuat.
Ia menyatakan bahwa prinsip-prinsip seperti musyawarah (syura), keadilan (‘adalah), dan amanah dalam Islam sangat sejalan dengan nilai-nilai demokrasi.
“Bagi Indonesia, demokrasi sejalan dengan ajaran Islam. Ini harusnya menjadi dasar untuk menghadirkan politik yang beradab,” ujarnya.
Siti juga menekankan pentingnya membangun etika politik yang kuat, termasuk budaya malu dan kesediaan mundur saat melakukan kesalahan, sebagai bagian dari peradaban tinggi yang menjunjung nilai-nilai moral.
Webinar ini dibuka oleh Direktur Pascasarjana UIN Ar-raniry, Prof Eka Srimulyani MA PhD. Dalam sambutannya, Eka menekankan bahwa kegiatan akademik seperti ini merupakan bagian dari ikhtiar kampus agar tidak menjadi “menara gading”, melainkan “menara air” yang ilmunya dapat mengaliri dan menerangi publik.
Turut hadir Ketua Prodi S3 Studi Islam, Prof Syamsul Rijal, serta para akademisi dan mahasiswa dari berbagai daerah, termasuk peserta dari Solo dan Mesir.