BANDA ACEH – Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan kuliah di hadapan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Kehadirannya disambut baik oleh sivitas akademika setempat. Kuliah umum dengan tema “Persatuan dan Kebhinekaan Nusantara” berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh, Kamis (10/3).
Menurutnya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini telah menjadikan dunia tanpa batas, hal ini berpengaruh langsung terhadap pola bernegara, termasuk perubahan masyarakat dunia pada tataran global.
Sehingga yang terjadi belahan dunia tertentu bisa menjadi penggerak bagi yang lain begitu cepat.
“Terbukanya jaringan internet juga diiringi dengan berkembangnya berita bohong dengan menggunakan platfom media, mempengaruhi opini masyarakat yang digunakan untuk kepetingan kelompok. Ini tentu menganggu nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa,” jelas Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Saat ini butuh ketelitian ekstra, sebab ada di era dimana kebohongan menjadi kebenaran, dengan memainkan emosi dan perasaan. Hal tersebut pada akhirnya mudah sekali terjadi konflik SARA. Indeks kerentanan 2021 terjadi konflik di banyak negara, Indonesia menduduki peringkat 99 dari 179 Negara.
“Bangsa Indonesia punya nilai-nilai pemersatu bangsa. Nilai tersebut merupakan nilai dasar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yang digunakan pada saat bangsa menghadapi musuh bersama,” ucap KASAD.
Nilai-nilai tersebut seperti, sudah sejak 660 tahun lalu nenek moyang kita telah menghargai perbedaan, kemudian di tengah masyarakat kebersamaan dan gotong royong, serta optimisme dan percaya diri.
Tak lupa, Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, nilai-nilai bangsa Indonesia harus dipahami sebagai wawasan kebangsaan. Nilai tersebut mengkristal dalam Pancasila, sebagai nilai ke-Indonesia-an sekaligus pendorong cita-cita proklamasi.
Sementara Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan IPU dalam sambutannya menyampaikan bahwa kuliah umum hari ini sangatlah penting, untuk memaknai kembali keberagaman kita sebagai bangsa. Apakah selama ini kita sudah benar-benar menjadi contoh yang baik dalam mendukung persatuan, atau malah sebaliknya.