JAKARTA, Infoaceh.net — Kedutaan Besar Uni Emirat Arab ( Kedubes UEA) di Jakarta bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) menggelar acara Forum Budaya: Uni Emirat Arab sebagai Penghubung Bahasa Arab dengan Dunia Global 2025 di Auditorium UAI, Selasa–Rabu (28–29/10/2025).
Forum ini diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai universitas dan lembaga pendidikan di Indonesia.
Sejumlah duta besar dan diplomat dari berbagai negara Timur Tengah yang berkedudukan di Jakarta juga turut hadir.
Dalam sambutannya pada pembukaan forum, Duta Besar UEA untuk Republik Indonesia, HE. Abdulla Salem AlDhaheri, menegaskan forum ini mencerminkan komitmen UEA dalam memperkuat posisi bahasa Arab di dunia melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan bahasa bagi siswa dan mahasiswa di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Ia menjelaskan sejumlah inisiatif besar yang telah dilakukan UEA, seperti Piagam Bahasa Arab yang diluncurkan oleh HE. Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA sekaligus Penguasa Dubai.
Piagam tersebut menjadi landasan kebijakan dan peraturan nasional untuk melindungi bahasa Arab. Selain itu, UEA juga membentuk Dewan Penasihat Bahasa Arab untuk mendukung revitalisasi bahasa Arab sebagai bahasa ilmu pengetahuan.
Program lain mencakup pendirian institut pengajaran bahasa Arab bagi penutur non-Arab di Universitas Zayed, kerja sama akademik internasional, serta pemberian Penghargaan Bahasa Arab Mohammed bin Rashid Al Maktoum bagi tokoh dan lembaga yang berkontribusi pada pengembangan bahasa Arab.
Dukungan terhadap bahasa Arab juga disampaikan oleh Dr Ali bin Tamim, Direktur Pusat Bahasa Arab Abu Dhabi (ALC), yang hadir secara daring. Ia menilai bahasa Arab menjadi jembatan penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara UEA dan Indonesia.
“Kini saatnya kedua negara berkolaborasi dalam memperkuat peran bahasa Arab di kancah global, apalagi Indonesia akan menjadi Guest of Honour di Abu Dhabi Book Fair 2026,” ujarnya.
Rektor UAI Prof Dr Widodo Muktiyo menekankan forum ini bukan hanya ajang budaya, melainkan simbol persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Ia menyebut kerja sama antara UAI dan Kedutaan UEA telah berlangsung lama dalam berbagai bentuk, mulai dari seminar, kuliah umum, hingga pameran kebudayaan.
Forum yang berlangsung dua hari itu juga menampilkan simposium ilmiah bertema Peran UEA dalam Memajukan Bahasa Arab, pameran budaya UEA, serta lima kompetisi bahasa Arab seperti pidato publik, kaligrafi, dan debat yang diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai universitas di Indonesia.
Pada hari penutupan, Dubes AlDhaheri bersama Rektor UAI menyerahkan penghargaan kepada para pemenang lomba. Dalam pidato penutupnya, Dubes AlDhaheri menyampaikan apresiasi kepada seluruh civitas akademika UAI dan Kedutaan UEA yang telah berkolaborasi menyukseskan acara tersebut.



