BANDA ACEH, Infoaceh.net – Senin pagi (2/5/2025), udara Banda Aceh terasa segar, namun semangat yang mengalir di halaman MTsN 1 Model Banda Aceh jauh lebih hangat dan membara.
Di tengah barisan siswa, guru, dan pegawai Kementerian Agama, tampak sosok Zahri, Wakil Kepala Madrasah bidang Humas, dengan langkah tegap memimpin upacara Hari Lahir Pancasila ke-80.
Bagi Zahri, menjadi Komandan Upacara bukan sekadar tugas resmi. “Ini adalah kesempatan untuk mengingatkan kita semua, terutama generasi muda, bahwa Pancasila bukan hanya simbol, melainkan jiwa bangsa yang harus kita hidupkan,” katanya dengan penuh keyakinan.
Momen itu bukan hanya tentang bendera yang berkibar atau lagu yang berkumandang, tapi tentang bagaimana nilai-nilai luhur pendiri bangsa terus diteruskan dan dirasakan maknanya oleh setiap insan di madrasah ini.
Dari guru yang berdiri tegar, siswa yang khidmat, hingga petugas upacara yang menjalankan tugasnya dengan penuh rasa hormat — semuanya menyatu dalam sebuah gerakan kecil namun bermakna.
Suasana penuh khidmat terasa ketika para siswa dan guru bersama-sama mengibarkan bendera merah putih, melantunkan lagu Indonesia Raya, dan mendengarkan amanat dari Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh, Salman Arifin.
Kakankemenag Kota Banda Aceh, Salman Arifin yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, juga menegaskan pesan penting.
Dalam amanatnya, ia mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dan kerja, bukan hanya seremonial tahunan.
Di antara peserta upacara, ada Syakila Alnaf Zawiya yang membaca teks UUD 1945 dengan suara lantang dan penuh percaya diri. “Saya merasa bangga bisa berkontribusi, sekaligus belajar lebih dalam tentang arti Pancasila,” ujarnya sederhana.
Suara lantunan ayat Al-Qur’an dari Dyfan Akmal dan harmoni paduan suara Bahana Ceudah Meutuwah menambah kekhidmatan suasana.
Semua itu menjadi bukti bahwa di balik rutinitas, tersimpan jiwa kebangsaan yang hidup dan berdenyut.
Bagi Zahri dan seluruh civitas MTsN 1 Banda Aceh, peringatan ini bukan sekadar seremoni. Ia adalah pengingat abadi bahwa menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila adalah tugas bersama, yang dimulai dari langkah-langkah kecil di lingkungan sekolah.