BANDA ACEH – Mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh diingatkan agar tidak lalai di keude kopi dan menyia-nyiakan waktu belajar. Di luar waktu perkuliahan mahasiwa diharapkan dapat menggunakan waktunya untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat.
Harapan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Dr Silahuddin MAg yang menjadi salah satu narasumber dalam kuliah umum (studium general) bagi ratusan mahasiswa baru Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Senin, 27 September 2021.
Kuliah umum yang diselenggarakan Prodi PAI melalui zoom ini menandai dimulainya awal pembelajaran semester bagi mahasiswa baru. Selain diikuti tiga ratusan mahasiswa baru Prodi PAI, acara yang dimoderatori dosen PAI Dr Teuku Zulkhairi MA, ini juga diikuti sejumlah dosen lainnya.
Dalam kuliah umum yang dibuka Dekan FTK Dr Muslim Razali ini, Silahuddin menyampaikan materi dengan tema “Mahasiswa PAI: Organisasi, Skill dan Tantangan dunia kerja era 4.0”.
“Sepulang kuliah kemana waktu digunakan. Sisa waktu lain untuk apa dimanfaatkan. Jangan sampai duduk di keude kopi berjam-jam, main game judi online chip higgs domino, nonton video berjam-jam. Itu ciri-ciri mahasiswa yang masa depannya akan suram,” ujar Silahuddin.
Silahuddin yang juga dosen UIN Ar-Raniry ini juga menegaskan yang diangkat derajatnya oleh Allah adalah mereka yang beriman dan juga berilmu sekaligus. Tidak cukup dengan hanya salah satunya yang diangkat derajatnya oleh Allah. Jadi mahasiswa harus terus mencari ilmu disamping memperkuat keimanannya.
Oleh sebab itu, katanya menambahkan, mahasiswa bisa menambah pengetahuan di organisasi, tentang cara menyelesiakan masalah. Jadi mahasiswa itu singkat sekali sehingga sekali membekali diri dengan keterampilan.
Pemateri sebelumnya, Dr Jejen Musfah MA yang merupakan Wakil Sekjen PB PGRI juga menyampaikan, tanpa mengetahui tujuan yang jelas atau tujuan akhir, maka mahasiswa akan menjalani kuliah apa adanya. Tanpa arah dan kepastian. Keluar dan masuk zoom setiap hari tetapi tanpa hasil ilmu dan pengalaman.
Dalam kuliah umum ini, Jejen menyampaikan materi tentang “Efektifitas dan Strategi Belajar Daring”. Ia mengatakan pentingnya bagi mahasiswa untuk menetapkan cita-cita penting agar mahasiswa mengetahui dan menentukan jalan-jalan untuk dilalui agar sampai ke tujuan. Jalan-jalan itu dijalani dengan kerja keras, tekun dan sabar maka akan sampai kepada tujuan yang baik.
“Belajarlah dengan sungguh-sungguh karena hasil nanti tidak akan mengkhianati proses. Masa depan kalian ditentukan oleh bahan bacaan, pergaulan organisasi dan sikap kalian, “ katanya mengingatkan.
Sementara Ketua Prodi PAI FTK UIN Ar-Raniry, Marzuki Abubakar MSi dalam sambutannya mengharapkan agar mahasiswa PAI sekarang dapat bersaing di era perkembangan industri 4.0. Karena saat ini masih belajar secara daring, jadi mahasiswa harus memiliki strategi belajar yang efektif dan efesien.
Selain itu, mereka diharapkan dapat mengenal organisasi sejak dini, sebagai bekal setelah lulus nantinya. Ia menambahkan bahwa mahasiswa juga harus disiapkan untuk memiliki skill, karena ketika mereka lulus nantinya tidak mesti menjadi guru PAI, bisa jadi mereka akan bekerja dalam berbagai sektor.
“Karenanya, studium general ini diadakan untuk memberikan pencerahan kepada mahasiswa bagaimana prospek mahasiswa di era 4.0,” ungkap Marzuki. (IA)