BANDA ACEH, Infoaceh.net – Prof Dr Mirza Tabrani SE MBA DBA resmi mendaftarkan diri sebagai calon Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) periode 2026–2031.
Pendaftaran dilakukan pada Jum’at (17/10/2025), didampingi sejumlah kolega seperti Prof Dr Raja Masbar, Prof Dr Muhammad Zaki dan Prof Dr Yulidin Away.
Prosesi pendaftaran diterima langsung oleh Ketua Panitia Pemilihan Rektor USK, Prof Dr Rusli Yusuf, MPd.
Dalam pencalonannya, Prof Mirza Tabrani mengusung tujuh program utama, salah satunya membangun konsep Good University Governance (GUG) sebagai pondasi utama tata kelola universitas.
“Di atas pondasi itu, saya ingin membangun smart humanocracy governance dan integrity. Ini adalah cara modern untuk mengimplementasikan GUG,” jelasnya.
Menurutnya, tata kelola seperti itu menempatkan manusia sebagai subjek yang berhak berkembang, bukan sekadar objek birokrasi.
“Saya ingin setiap civitas akademika USK mendapat kesempatan yang adil untuk berkembang. Birokrasi kaku harus kita tinggalkan,” ujarnya, Sabtu (18/10).
Prof. Mirza menekankan pentingnya smart governance (tata kelola cerdas) untuk mempercepat layanan, memangkas birokrasi, dan mencegah praktik korupsi.
“Dua hal itu akan memperkuat integritas. Kiban haba meunan but — konsisten agar kompeten,” katanya bersemangat.
Jika terpilih, Prof Mirza bertekad membentuk USK Holding Company untuk memperkuat kemandirian finansial kampus.
“USK memiliki aset dan sumber daya manusia yang sangat kuat. Apa yang sudah dibuka jalan oleh para rektor sebelumnya harus dilanjutkan agar memberi manfaat nyata bagi USK dan juga Aceh,” tuturnya.
Holding tersebut, katanya, akan mengelola aset produktif universitas secara profesional, seperti rumah sakit berlayanan premium yang bisa membantu mengatasi overload pasien di RSUDZA.
Selain itu, ia juga berencana mengembangkan pusat pelatihan, riset terpadu, dan laboratorium terakreditasi yang dapat dikomersialisasikan.
“Ini bukan hanya untuk membantu kemandirian USK, tapi juga menjawab kebutuhan Aceh. USK harus hadir membantu terobosan pemerintah, bukan sekadar menjadi menara gading,” tegasnya.
Prof. Mirza Tabrani lahir di Banda Aceh tahun 1967. Ia merupakan Guru Besar bidang Pemasaran Jasa pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK.
Ia menamatkan pendidikan S1 di FEB-USK, kemudian melanjutkan MBA di Faculty of Business Management dan DBA di School of Business, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Prof Mirza Tabrani juga pernah menjabat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK periode 2014-2018.
Prof Mirza juga dikenal sebagai mantan Komisaris Independen Bank Aceh Syariah, dengan pengalaman luas di bidang keuangan dan manajemen risiko.
Ia memiliki berbagai sertifikasi profesional, di antaranya: Certified Financial Risk Management (CFRM), Certified Islamic Finance Analyst (CIFA),
Certified Human Resource Analyst (CHRA), Certified International Marketing Analyst (CIMA), Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Tingkat 6
“Ke depan, saya ingin menjadikan USK sebagai universitas yang mandiri secara finansial, unggul secara akademik, dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkas Prof. Mirza Tabrani.