“Pesan kami kepada anak-anak agar selalu mematuhi protokol kesehatan dan protokol pendidikan. Saling mengingatkan kepada sesamanya dan tekun belajar. Selamat dan sukses selalu untuk marching band gita handayani. Semoga kedepan makin sukses lagi dengan karya-karyanya,” tuturnya.
Ketua Tim Pelatih Marching Band Gita Handayani Disdik Aceh, Taufik Hidayat menjelaskan ini merupakan sejarah dan hal baru. Karena tampil secara virtual dalam jumlah anggota yang terbatas. Hal ini jauh berbeda dengan tahun 2017 lalu yang tampil secara langsung di Istana Negara.
“Kita diminta perwakilan yang tampil sebanyak 30 orang untuk pengambilan audio dan video. Disini kita berkolaborasi dengan Group Band papan atas Indonesia yaitu RAN yang digawangi (Rai Asta Nino),” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Toya itu menjelaskan pihaknya sudah mulai persiapan latihan dari awal Januari lalu. Lalu pada Maret baru diberitahukan akan tampil secara virtual setelah kasus Covid-19 di Indonesia kian merebak.
“Perasaannya sangat senang karena ini merupakan sebuah hal yang baru. Dimana kita terlibat didunia entertainment dan hasilnya sangat memuaskan. Kami tak pernah menyangka jika di tengah situasi pandemi covid-19 seperti ini. Kami bisa tampil sejajar dengan artis papan atas Indonesia,” ungkapnya penuh haru.
Toya mewakili pengurus dan anggota Tim Marching Band Gita Handayani mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Aceh yang telah membina dan memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan bakat anggotanya.
Anggota Tim MBGH Disdik Aceh berjumlah 150 orang. Mereka berasal dari jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA se Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Setiap tahun Dinas Pendidikan Aceh melakukan seleksi khusus untuk menjaring siswa siswi yang berbakat di bidang kesenian. (IA)