Banda Aceh — Dalam memperkuat keistimewaan Aceh dan respon terhadap pembelajaran masa pandemi Covid-19, Majelis Pendidikan Aceh (MPA) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan MPD Kabupaten/Kota se-Aceh, mulai 9 – 10 November 2021 yang berlangsung di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh.
“Tujuan rakor ini untuk menyosialisasikan kembali peran dan fungsi MPA kepada para pemangku kepentingan pendidikan di Aceh. Memberikan informasi tentang perkembangan pendidikan di Aceh, tentang isu-isu pendidikan dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dan masyarakat dalam proses belajar di era new normal. Membangun sinergitas antara MPA dan MPD serta pemangku kepentingan pendidikan tentang permasalahan isu isu pendidikan di era new normal dan upaya pemecahan masalah melalui berbagai alternatif kebijakan yang akan disampaikan kepada Pemerintah Daerah,” ujar Ketua MPA Prof Dr Abdi A Wahab, Senin (8/11) di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh.
MPA setiap tahun menggelar kegiatan rakor pendidikan yang melibatkan seluruh anggota MPA dan pemangku kepentingan terkait se-Aceh. Pertimbangan lain yang mendasari perlunya pelaksanaan rapat koordinasi ini dilaksanakan adalah bahwa di dalam struktur perencanaan pembangunan nasional, pendidikan merupakan fungsi yang mempunyai banyak dimensi dan berkaitan dengan bidang-bidang lain, yang ditangani bersama oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Prof Abdi A Wahab menyebutkan semua pemangku kepentingan terkait khususnya Dinas Pendidikan Aceh, Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Kanwil Kemenag Aceh, MPD Kabupaten/Kota, perlu diajak serta memikirkan penyusunan, implementasi dan evaluasi kebijakan pembangunan pendidikan Aceh.
Keberhasilan MPA dalam menjalankan peran dan fungsinya sangat tergantung pada dukungan dan kerja sama dengan berbagai pihak.
“Dalam rapat koordinasi ini akan membahas isu tentang kurikulum Aceh, sinergitas antar lembaga pendidikan dalam mengatasi learning loss dan isu mengenai perlu adanya pendampingan penggunaan ICT bagi guru-guru SD/sederajat dan SMP/sederajat dalam menghadapi new normal. Bagaimana pun ketiga isu ini penting untuk dibahas mengingat seperti Kurikulum Aceh sudah beberapa tahun berjalan, namun belum maksimal. Selanjutnya masa pandemi juga menyebabkan pergeseran proses pembelajaran yang berlangsung terutama penggunaan ICT dalam pembelajaran yang menjadi kian penting dilaksanakan oleh guru, akan tetapi faktanya guru-guru (SD/sederajat dan SMP/Sederajat) masih kesulitan dalam pemanfaatan tersebut sehingga perlu dilakukan pendampingan,” ujar Kepala Sekretariat Majelis Pendidikan Aceh Teuku Mirzuan.
Menurut Mirzuan, pada masa pandemi seperti ini, selain siswa menyebabkan kehilangan belajar, kadang-kadang anak melaksanakan proses pembelajaran, akan tetapi hati dan perasanaan mereka tidak sedang melaksanakan proses pembelajaran tersebut.
Melalui rapat koordinasi ini diharapkan terwujudnya sinkronisasi dan harmonisasi langkah dalam rangka membangun pendidikan Aceh yang lebih bermutu dan terjangkau terutama dalam optimalisasikan proses pembelajaran di masa new normal.
Rakor MPA kali ini, mengusung tema “Mengoptimalisasikan sinergitas MPA, MPD dan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan proses pembelajaran di era new normal”.
Hari kedua rakor akan membahas beberapa materi penting dalam sidang pleno, dengan menghadirkan narasumber mantan kepala Dinas Pendidikan Aceh Laisani. Hadir juga Prof Eka Sri Mulyani dan Dr Ismul Huda, yang akan membahas tentang Learning Loss dan pendampingan penggunaan ICT bagi Guru SD/MI/SMP/MTs dalam pembelajaran era new normal covid-19.
Peserta yang hadir terdiri atas pengurus Majelis Pendidikan Aceh (MPA), Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten/Kota se Aceh, Kadis Pendidikan Aceh, Kepala Biro Isra Setda Aceh, Kepala Kanwil Kemenag Aceh. Kepala Bappeda Aceh, Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Dekan FKIP Unsyiah, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Ar- Raniry dan Kepala Sekretariat Majelis Pendidikan Aceh.
Tindak lanjut dari Rakor adalah penyusunan pertimbangan (rekomendasi) untuk Pemerintah Aceh berkenaan dengan langkah-langkah yang perlu ditempuh menghadapi isu-isu aktual di bidang kurikulum Aceh, sinergitas dan pendampingan penggunaan ICT bagi guru sekolah dasar. (IA)