Banda Aceh – Majelis Pendidikan Aceh (MPA) menghadirkan para stakeholder pendidikan dalam menyelenggerakan FGD dengan tema “Arah Pengembangan Pendidikan Aceh 2023-2027” pada Kamis (9/12) di Hotel Oasis Banda Aceh.
MPA telah melakukan kajian dan rapat rutin dalam 2 tahun ini. Telah menetapkan 14 sasaran masalah dan strategi capaian pendidikan yang perlu dicari solusi mengatasinya untuk kemajuan pembangunan pendidikan Aceh.
“Berdasarkan kajian dan rapat pleno yang rutin dilakukan seminggu 2 kali, Majelis Pendidikan Aceh selama 2 tahun ini, telah menetapkan 14 masalah sasaran masalah pendidikan Aceh dan strategi mengatasinya. Ini masih draf yang perlu input berbagai pihak melalui FGD ini. Makanya MPA mengundang para stakeholder disini untuk dapat memberi masukan dalam memantapkan sasaran dan strategi capaian pembangunan pendidikan Aceh” ujar Ketua MPA Prof Dr Abdi A Wahab.
Prof Abdi didampingi Wakil Ketua Said Mustafa menyebutkan, stakeholder pendidikan Aceh perlu sering-sering duduk bersama, bersinergi dan berkolaborasi membangun pendidikan Aceh. Indentifikasi sasaran dan strategi capaian dalam mengatasi pendidikan Aceh ditetapkan MPA supaya penyusunan arah pengembangan pendidikan Aceh 2023-2027 dapat dipedomani oleh Gubernur Aceh nantinya.
Penyusunan arah pengembangan pendidikan Aceh 2023-2027 ini menjadi bahan penting yang dapat digunakan dalam penyusunan RPJM pemerintah Aceh perioden 2023-2027 dalam menyusun misi dan visinya dalam bidang pendidikan.
Selain itu, Prof Abdi juga menjelaskan 14 pointer sasaran perbaikan pendidikan Aceh beserta dengan strategi capainnya, yaitu Implementasi Kurikulum Islami, pendidikan karakter, pendidikan dayah, peran orang tua dan masyarakat dalam pendidikan, mutu guru, manajemen sekolah, penjaminan mutu, ketersedian tenaga kependidikan, pendidikan vokasi, sarana prasarana, peran LPTK, pendidikan layanan khusus, pendidikan khusus dan pendidikan kebencanaan.
“Kami berharap, para staholder pendidikan di Aceh dapat berkontribusi bagi kemajuan pendidikan Aceh. Kami juga memberi apresiasi kepada Bank Aceh Syariah yang ikut mendukung FGD ini. Ini salah satu wujud kepedulian semua pihak dalam penyusunan arah pengembangan pendidikan Aceh kedepan,” harap Prof Abdi yang didampingi Direktur Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman.
FGD “Arah Pengembangan Pendidikan Aceh 2023-2027 ikut hadir para stakeholder seperti Prof Yusny Saby, Prof Mustanir (Ketua MPD Aceh Besar), Prof Harun Al-Rasyid (Guru Besar USK), Prof Murniati, Prof Husni Husin, Prof Syamsul Rizal, Prof Eka Srimulyani, Dr Iqbal Muhammad (Kakanwil Kemenag Aceh), Naimah Hasan, Dr Nazamuddin, Irhamuddin, Syaiful Bahri, Dr Mukhlisuddin, Dr Silahuddin MAg (Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar), Sulaiman Bakri (Kepala Dinas Pendidikan Banda Aceh), Dr Muslim Razali (Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry), Zahroel Fajri (Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh), Dr Ismail, Dr Muslihuddin (Kepala LPMP Aceh), Dr Makmun Ibrahim (Ketua BAN Aceh), Dr Sofyan A Gani, Bakhtiar Ishak (Mantan Kepala Dinas Pendidikan Aceh), Dr Mulia Putra (Universitas BBG), Dr Safrilsyah (UIN Ar-Raniry), Teuku Mirzuan (Kepala Sekretariat MPA) , Rusydi SAg, Humas Disdikbud Aceh Besar dan peserta lainnya. (IA)