Ia menegaskan pentingnya masukan dari berbagai pihak untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
Marthunis, dalam paparannya, menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan melalui pengembangan kompetensi guru.
Hal ini, katanya, dilakukan melalui asesmen dan pelatihan berkelanjutan. Ia juga memaparkan data terkait angka putus sekolah, lulusan vokasi, dan alokasi anggaran pendidikan Aceh.
“Kami sangat berharap masukan dan kritik dari berbagai pihak untuk bersama-sama membangun pendidikan Aceh yang lebih baik,” ujar Marthunis.
Acara refleksi ini turut dihadiri berbagai tokoh pendidikan, mantan kepala dinas, anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Indonesia (IGI), pengawas sekolah, kepala sekolah, rektor universitas, pengamat pendidikan dan insan pers.
Dinas Pendidikan Aceh melalui refleksi ini berkomitmen menghadirkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. Evaluasi dan masukan yang didapat diharapkan menjadi pijakan penting dalam menyusun langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan Aceh ke depannya.