Nova: Butuh Peran Orang Tua Agar Belajar Daring Berhasil

By Redaksi
3 Min Read
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, didampingi Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, membuka webinar nasional tentang peran orang tua dalam pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di Rumah Dinas Wagub, Rabu (2/9)

Banda Aceh — Untuk mendapatkan hasil terbaik dari proses belajar daring selama masa pandemi Covid-19, dibutuhkan pengawasan yang ketat terhadap para peserta didik dari pihak keluarga, terutama orang tua.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat membuka Webinar “Peran Orang Tua untuk Pembelajaran Daring Anak” di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Rabu (2/9).

Diskusi tersebut digelar kerja sama Tim Penggerak PKK Aceh dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Diskusi diikuti Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Pusat, Prof Unifah Rosyidi, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, Ketua PGRI Aceh Munzir, serta peserta lainnya.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="0" judul="Baca Juga : "]

Nova mengatakan, diskusi itu sangat penting dilakukan untuk menemukan bagaimana idealnya metode pengawasan dari orang tua untuk menyukseskan kegiatan belajar daring.

“Apa boleh buat, opsi belajar daring sepertinya masih merupakan pilihan terbaik untuk saat ini. Hanya saja, untuk mendapatkan hasil terbaik dari proses belajar daring ini, dibutuhkan pengawasan yang ketat terhadap para peserta didik,” ujar Nova.

Lebih lanjut Nova menjelaskan, akibat pandemi Covid-19, sistem belajar bagi peserta didik di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Aceh, menjadi terganggu dan terpaksa dilakukan secara daring, yakni melalui jarak jauh dengan menggunakan teknologi internet.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="1" judul="Baca Juga : "]

Sistem pembelajaran jarak jauh, lanjut Nova, memiliki banyak perbedaan dengan sistem belajar tatap muka sebagaimana lazimnya diikuti para peserta didik.

Dengan sistem pembejalaran jarak jauh, pengawasan guru terhadap peserta didik sangat minim. Proses dialog juga sangat terbatas, belum lagi durasi belajar yang tidak sama dengan sistem belajar di kelas, sehingga sebagian orang tua ada yang keberatan terhadap pemberlakuan sistem ini.

“Tapi memaksakan anak-anak untuk belajar dengan metode tatap muka di tengah kondisi pandemi ini, jelas sangat berisiko,” terang Nova

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="2" judul="Baca Juga : "]

Maka itu, kata Nova, Pemerintah belum menganjurkan dilakukannya pola belajar di ruang kelas, karena tidak ingin anak-anak dan para guru menjadi korban.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Share This Article
Redaksi INFOACEH.net