Infoaceh.net. Banda Aceh – Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA menyampaikan orasi ilmiah dalam peringatan 42 tahun Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK), di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam Banda Aceh, Kamis (3/10/2024).
Acara ini mengangkat tema “Sinergi dan Kolaborasi Melahirkan Lulusan FK USK Peduli Negeri Menuju Global Excellence”.
Dalam orasinya, Safrizal menyoroti pentingnya profesi dokter bagi pembangunan bangsa. “Sebanyak 25 persen anak Indonesia bercita-cita menjadi dokter. Ini menandakan betapa profesi ini memiliki peran vital dalam kehidupan sehari-hari dan mengisi relung hati generasi muda,” ujarnya.
Safrizal juga menekankan dokter adalah profesi mulia karena berhubungan langsung dengan kesehatan dan keselamatan nyawa manusia. Ia berpesan kepada calon dokter agar terus menjaga kemuliaan profesi ini sepanjang karier mereka.
Safrizal memaparkan data BPS, di mana tercatat ada 183.694 dokter di Indonesia per tahun 2023. Jika dibandingkan proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada 2023 yaitu sebanyak 278.696.100 orang, maka rasio dokter di Indonesia sebesar 0,66, alias hanya terdapat 1 dokter pada tiap 1.517 orang.
Ini menandakan Indonesia mengalami defisit rasio 4 dokter. Hal itu merujuk pada rasio dokter menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 1,00 atau 1 orang dokter di tiap 1000 penduduk.
Safrizal memaparkan, terdapat 32 provinsi yang belum memenuhi standar rasio ideal WHO.
Untuk Provinsi Aceh berada dalam skor rasio 0.86 yang berarti 1 orang dokter melayani 1.163 penduduk. Meski belum memenuhi sepenuhnya kualifikasi WHO, kondisi ini menempatkan Provinsi Aceh berada di peringkat 8 dari 38 provinsi serta menjadi bagian dari 10 besar provinsi dengan prevalensi rasio kuantitas dokter terbaik.
“Meski jumlah dokter kita lebih baik dibandingkan wilayah Indonesia Timur dan Pulau Jawa, tantangan kesehatan seperti angka stunting, cakupan imunisasi rendah, dan tingginya kasus penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, dan hipertensi harus menjadi fokus utama. Selain itu, Aceh juga memerlukan trauma center mengingat kerawanan bencana yang tinggi,” kata Safrizal.