PKA-8 Jadi Wadah Edukasi Kebudayaan Siswa di Aceh
“Kalau diizinkan dari pesantren kami mau kembali lagi kesini, karena ini tidak cukup waktu untuk masuk ke semua anjungan,” ungkapnya.
Redha juga mengakui kunjungannya ke PKA dapat menambah wawasan tentang Aceh. Bahkan ia dapat mengetahui ragam kuliner Aceh yang sebelumnya belum pernah dicicipi.
“Kulinernya juga enak-enak tadi, nama makanannya juga lucu-lucu,” ucapnya.
Sementara Nadia Hanisa Amanda, siswi dari Madrasah Aliyah Swasta Darul Ulum, Banda Aceh, mengaku sangat tertarik dengan tari-tari yang ditampilkan dari setiap anjungan.
Sebagai wanita yang menyukai tari, Nadia menuturkan sangat terkagum-kagum akan budaya yang ada di Aceh. Tak hanya itu anjungan rumah adat dari setiap daerah menjadi informasi dan pengetahuan baru kepada mereka.
“Rempah-rempah juga menjadi hal baru bagi kami. Terus rumah adatnya juga bagus-bagus, sebelumnya belum pernah liat rumah adat daerah lain,” tuturnya.
Tak kalah menarik, kata dia, di PKA-8 juga ada kodok raksasa yang melompak hanya empat jam sekali. (IA)