Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Program Beut Kitab Bak Sikula Diluncurkan di Aceh Besar, Perkuat Pendidikan Agama di Sekolah Umum

“Program ini bertujuan menanamkan nilai-nilai agama, akhlak, dan spiritualitas yang kuat kepada peserta didik sejak dini, agar tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dan bertanggung jawab dalam bingkai syariat Islam,” jelas Agus Jumaidi.
Bupati Aceh Besar Muharram Idris, Wakil Bupati Syukri A Jalil menghadiri peluncuran Program Beuet Kitab Bak Sikula di SMPN 1 Lampeuneurut, Darul Imarah, Senin (28/7). (Foto: Ist)

Ingin Jaya, Infoaceh.net — Bupati Aceh Besar Muharram Idris atau Syech Muharram secara resmi meluncurkan program Beut Kitab Bak Sikula untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang digelar secara seremonial di SMPN 1 Darul Imarah, Aceh Besar, Senin (28/7/2025).

Bupati Aceh Besar Muharram Idris menyampaikan rasa syukur atas peluncuran program yang dinilainya sangat bersejarah ini.

“Alhamdulillah, hari ini Aceh Besar memulai langkah besar untuk memperkuat pendidikan agama melalui program Beut Kitab Bak Sikula. Ini bukan hanya pelajaran tambahan, tapi bagian integral dari sistem pendidikan kita,” ungkapnya.

Menurutnya, program ini akan menyasar siswa kelas 4, 5 dan 6 SD serta seluruh jenjang kelas di SMP, dengan jadwal dua kali pertemuan setiap minggu di jam awal pelajaran.

Bupati menegaskan pentingnya kesabaran para guru dalam mendidik anak-anak, terutama di tengah situasi sosial yang kompleks saat ini.

“Hari ini, hukum sudah masuk ke sekolah-sekolah. Maka kepada guru pengajar kami tekankan, mengajarlah dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, jangan menggunakan kekerasan. Anak-anak pasti ada yang masih senang bermain, maka perlakukan mereka dengan bijak,” pesan Syech Muharram.

Ia juga mengapresiasi Forum Ulama Aceh Besar, para cendekiawan, MPD, tim asistensi, serta Dinas Pendidikan dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan peluncuran program ini.

Bupati juga menekankan ke depan tidak boleh ada dikotomi antara sekolah umum dan dayah. “Sistem boleh berbeda, tapi hak siswa harus setara. Semua warga negara berhak atas pendidikan yang layak, termasuk pendidikan agama,” tegasnya.

Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Dr Agus Jumaidi SPd MPd dalam laporannya menyampaikan bahwa peluncuran program ini merupakan implementasi dari Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 1 Tahun 2022 tentang Sistem Pendidikan Terpadu.

Pada tahap awal, program akan diterapkan di 46 satuan pendidikan yang terdiri dari 23 SD dan 23 SMP yang tersebar di seluruh 23 kecamatan di Kabupaten Aceh Besar.

“Program ini bertujuan menanamkan nilai-nilai agama, akhlak, dan spiritualitas yang kuat kepada peserta didik sejak dini, agar tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dan bertanggung jawab dalam bingkai syariat Islam,” jelas Agus Jumaidi.

Ia juga menambahkan, sebanyak 124 guru mengaji telah direkrut dan diuji kelayakannya oleh tim penguji yang terdiri dari para ulama dan umara Aceh Besar.

Para pengajar ini akan membimbing siswa dalam memahami isi kitab kuning secara bertahap sesuai jenjang usia dan jenjang kelas.

Ketua Tim Seleksi Beut Kitab, Tg Zulbahri menekankan nilai luhur dari program ini. Ia mengutip hadits Nabi sebagai pengingat bahwa siapa pun yang tidak mampu mengajar, hendaknya menjadi orang yang belajar, atau minimal menjadi pendengar yang baik.

“Bek sampe gata jeut kegolongan ke peut (Jangan sampai kita termasuk golongan yang terputus dari ilmu),” ujarnya.

Ia juga menyoroti fenomena anak-anak yang semakin berani terhadap orang tua dan guru, yang menurutnya menjadi refleksi lemahnya pendidikan moral.

Karena itu, ia mengusulkan adanya komitmen tertulis antara guru dan orang tua untuk menghindari persoalan hukum yang bisa timbul akibat kesalahpahaman dalam proses mendidik.

Ketua Forum Ulama Aceh Besar, Baba Marwan, dalam pernyataannya menyambut positif program ini. Ia menyebutnya sebagai langkah monumental dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman ke dalam sistem pendidikan formal.

“Selain memperkuat bacaan kitab, siswa nantinya juga akan belajar menulis kitab dan memahami karakter serta aqidah Islam yang benar,” jelasnya.

Program ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Aceh Besar, namun juga menarik perhatian kabupaten/kota lain di Aceh yang siap mengadopsinya apabila berhasil.

Pemerintah Aceh Besar berharap seluruh elemen masyarakat dapat terus mendukung dan mengawal keberlanjutan program ini demi melahirkan generasi cerdas, religius, dan berakhlakul karimah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Aceh Besar Drs. Syukri A. Jalil, Sekda Aceh Besar Bahrul Jamil, Anggota DPRK Aceh Besar Ahmad Zainuri, para ulama, unsur Forkopimda, para asisten Sekda, kepala OPD, kepala sekretariat, camat dan forkopimcam Darul Imarah, Komite SMPN 1 Darul Imarah, kepala sekolah, dewan guru, siswa, Koordinator Pengawas (Korlas), serta sejumlah tokoh masyarakat.

Acara juga dimeriahkan penampilan rapai dan prosesi peusijuek kepada para Tgk. Beut (pengajar) yang telah lulus seleksi.

author avatar
Fauzan
Wartawan infoaceh.net
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
BPS yang masih gunakan standar usang dalam mengukur kemiskinan ekstrem. Ia menyebut lebih dari 1 juta orang tak terhitung dalam data resmi negara. [Foto: Dok. Istimewa]
Medan hutan dan ranjau dijadikan pertahanan utama menghadapi kekuatan udara lawan. [Foto: Dok. Istimewa]
Kejari Lhokseumawe menahan dua tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Rumah Susun Politeknik Negeri Lhokseumawe, Senin (28/7). (Foto: Dok. Kejari Lhokseumawe)
Restoran Apung yang diduga karamba bagian bawahnya merupakan milik Dinas Perikanan dan Kelautan kota Sabang. (Foto: Ist)
Fadel Muhammad Riayadi dan Maulidir Hidayat. (Foto: Humas USK).
Yayasan HAkA mengungkap temuan titik api di sekitar dan dalam area konsesi PT Aceh Lestari Indo Sawita (ALIS) di Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. (Foto: Ist)
Pemerintah Aceh melalui Tim Penjaringan dan Penyaringan membuka pendaftaran calon anggota Badan Baitul Mal Aceh periode 2025–2030. (Foto: Ist)
Polsek Bandar Polres Bener Meriah berhasil mengungkap kasus curanmor yang merupakan residivis. Seorang pelaku AH (28) berhasil diamankan kurang tiga jam setelah kejadian. (Foto: Dok. Polres Bener Meriah)
Sosoknya belakangan dipersoalkan usai diklaim bukan alumni UGM, melainkan calo terminal di Solo. (X/@DokterTifa)
Mendagri Tito Karnavian melantik 1.110 Pamong Praja Muda IPDN Angkatan 32 di Lapangan Parade, Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (28/7). (Foto: Dok. Humas IPDN)
160 masyarakat dari Aceh Besar dan Banda Aceh mengikuti workshop SAR di kantor Basarnas Aceh, Lhoong Raya, Banda Aceh, Senin (28/7/2025). (Foto: Ist)
Nadiem Makarim saat tiba untuk diperiksa penyidik Kejagung dalam kasus Chromebook, Selasa (15/7/2025)
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg melantik Muhazar SHum MA sebagai Kepala Tata Usaha (KTU) Fakultas Sains dan Teknologi, Senin (28/7). (Foto: Ist)
Tiga pelajar yang mencoret simbol negara kini dalam pendampingan psikologis dan proses hukum di Unit PPA Polres Sragen.
Tangkapan layar video viral aksi perundungan di Bondowoso yang menunjukkan seorang anak menjadi korban kekerasan oleh dua remaja, diduga terjadi di area persawahan Desa Pengarang. (TikTok/@andreanto768)
Tim Marching Band Gita Handayani sukses mengharumkan nama Aceh dengan torehan 5 medali dalam ajang FORNAS VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB), 26 Juli–1 Agustus 2025. (Foto: Ist)
JPU Kejari Bireuen menerima penyerahan tersangka M beserta barang bukti sabu seberat 190,5 kg dari Tim Satgas NIC Bareskrim Polri, Senin, 28 Juli 2025. (Foto: Dok. Kejari Bireuen)
Muhammad Riza Chalid, tersangka mega korupsi migas, yang kini diburu Kejagung dan disebut berada di bawah perlindungan Kesultanan Malaysia. (Foto: dok. Istimewa)
Tutup
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x