ACEH BESAR — Perkembangan teknologi informasi telah merubah paradigma pengelola perpustakaan, tentunya dalam hal ini secara otomatis pola kerja pustakawan atau pengelola perpustakaan juga menjadi berubah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) Aceh Nazaruddin Musa MLIS saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bimtek Pengelolaan Perpustakaan Gampong se – Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021, di Aula Wisma Atlet, Kota Jantho, Aceh Besar, Senin (6/12).
“Paradigma perpustakaan harus diubah, dari semula dianggap sebagai gudang buku, perpustakaan harus bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga mampu mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik menuju kesejahteraan,”kata Nazar.
Pengelola perpustakaan Gampong, kata Nazar bukan hanya menunggu pengunjung datang, namun harus mampu bergerak aktif mendorong masyarakat agar menjadi bagian dan mendapatkan manfaat positif keberadaan perpustakaan Desa di tengah-tengah masyarakat.
“Perpustakaan Gampong butuh orang-orang yang andal dalam mengembangkan perpustakaan, tidak hanya pasif mengikuti pola kerja yang ada dan bergantung kepada pengguna,” tambahnya.
Lebih lanjut Nazar menjelaskan, teknologi informasi di perpustakaan Gampong dapat mengatasi persoalan tempat dan waktu.
Ia menyontohkan dengan hanya bermodalkan internet para pengelola perpustakaan Gampong dapat mengunduh koleksi-koleksi gratis yang berhubungan dengan keperluan masyarakat.
Disamping itu dalam konteks inklusi sosial, penerapan TIK khususnya internet dapat membantu pengelolaan untuk mencari sumber referensi, baik itu dalam bentuk buku muapun video-video tutorial ataupun panduan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
”Tidak hanya di situ, dengan penerapan teknologi informasi dapat membantu mempromosikan produk-produk hasil inklusi sosial yang di produksi oleh masyarakat. Misalnya dengan Instagram Facebook dan platform media sosial lainnya,” kata Nazar di hadapan puluhan peserta.
Menurut Nazar, dengan dijadikan Perpustakaan sebagai pusat belajar dan referensi berbasis TIK, tentu akan efektif dan informatif sehingga bisa menjawab setiap kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat sekitar perpustakaan.
”Secara tidak langsung dapat menarik minat kunjungan khususnya anak-anak dan remaja karena layanan perpustakaan sudah sesuai dengan gaya hidup mereka. Dan ini semua sangat diperlukan komitmen pengelola perpustakaan dan juga partisipasi aktif para aparatur Gampong,” tutup Nazar di akhir diskusi.
Bimtek yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Besar berlangsung 6-9 Desember 2021 diperuntukkan bagi pengelola Perpustakaan Gampong di Kabupaten Aceh Besar.
Dalam Bimtek tersebut turut diundang narasumber masing-masing, Plt Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar Fazlun SH MT, Novayaturrahmi SIP, Nazaruddin Musa MLIS, Suherman MEc, Abdul Manar, MHum. (IA)