Penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa sekolah benar-benar siap, seperti pembersihan dengan disinfektan, pemeriksaaan suhu tubuh di pintu masuk, dan mempersiapkan wastafel portable agar anak anak dibiasakan mencuci tangan.
Di samping itu warga sekolah juga harus mengunakan masker, melakukan physical distancing (jaga jarak fisik), karena tentu nanti kondisinya tidak normal, karenanya protokol kesehatan ini harus betul-betul bisa diterapkan di sekolah.
“Jika terjadi kondisi darurat, maka pihak sekolah sudah siap melakukan antisipasinya. Karena itu sebelum dimulai proses belajar mengajar perlu dilakukan simulasi, agar pihak sekolah tidak ‘gagap’ ketika anak-anak kembali ke sekolah,” sebutnya.
Farid juga berharap agar pihak sekolah dan Dinas Dikbud Kota terus melakukan komunikasi aktif dengan semua stake holder agar kendala dan kekurangan yang ada selama proses pembelajaran daring bisa diperbaiki, sebab masih cukup waktu untuk mempersiapkan pelaksanaan pendidikan di masa new normal ini
“Kami sangat mengapresiasi keinginan semua pihak, baik orang tua, guru dan siswa yang ingin kembali ke sekolah, tapi keselamatan anak didik kita dan para guru merupakan prioritas utama yang perlu kita perhatikan,” pungkas Farid. (IA)