Siswa Aniaya Siswa dalam Kelas di SMAN 1 Sakti Pidie, Disdik Aceh Minta Maaf
Di video itu terlihat seorang siswa dipiting siswa lain sehingga tidak dapat melawan. Korban tersebut lalu dihajar bertubi-tubi di bagian wajah oleh seorang siswa.
Ketiganya tampak mengenakan seragam pramuka dan pemukulan terjadi di dalam ruang kelas. Ada beberapa pelajar yang melihat kejadian saat korban dihajar.
“Kami sudah memanggil siswa yang terlibat dalam masalah tersebut pada hari Senin dan kami sudah memediasi dengan walinya dan korban,” kata Muslem dalam penjelasan melalui rekaman video video, Rabu (9/8/2023).
Muslem mengatakan kejadian itu terjadi pada Sabtu, 5 Agustus saat jam istirahat sekolah. Sehari berselang, pihak sekolah kembali melakukan mediasi dengan memanggil seluruh wali siswa yang terlibat.
Selain itu siswa yang menjadi korban juga telah dilakukan visum di Puskesmas Sakti dan rontgen di RS Teungku Chik Di Tiro Sigli.
“Hasil rontgen Alhamdulillah anak kami sehat tidak ada masalah dengan kesehatannya,” jelasnya.
Muslem meminta maaf terkait kejadian yang terjadi saat jam sekolah tersebut. Dia berharap kasus itu menjadi yang terakhir kali terjadi di SMA N 1 Sakti.
“Kami mohon maaf atas keteledoran kami ke khilafan kami dalam menjaga anak-anak kami khususnya saat jam istirahat,” jelas Muslem.
Saat dikonfirmasi Muslem menyebut video itu direkam seorang siswa yang diketahui oleh pelaku dan korban. Mereka adalah siswa kelas XI dan video itu disebut direkam saat jam istirahat sekolah.
Muslem menyebutkan, kejadian itu terjadi pada Sabtu (5/8) saat jam istirahat. Ketika pelajar dimulai lagi, guru yang mengajar di kelas itu disebut tidak menemukan tanda-tanda telah terjadi tindak kekerasan.
Pihak sekolah disebut baru mengetahui kejadian tersebut pada Senin (7/8). Menurutnya, pihak sekolah lalu memanggil siswa yang terlibat serta wali untuk dilakukan mediasi.
Korban juga dibawa ke puskesmas untuk divisum dan ke RS Tgk Chik Ditiro untuk dilakukan rontgen. Hasilnya diketahui korban tidak mengalami masalah dengan kesehatannya.
“Belum ada sanksi untuk siswa-siswa tersebut. Sekarang kita fokus mediasi wali korban dan pemukul,” ujar Muslem. (IA)