Tambah Dua Lagi, Unsyiah Kini Miliki 79 Profesor
Banda Aceh — Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mengukuhkan dua profesor baru melalui Sidang Terbuka Senat yang dipimpin Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal, M.Eng di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Rabu (19/8).
Mereka yang dikukuhkan adalah Prof Dr Ir Izarul Machdar, M.Eng dari Fakultas Teknik
dan Prof Dr dr Dessy Rakhmawati Emril, Sp.S(K) dari Fakultas Kedokteran.
Pengukuhan kali ini berlangsung berbeda dari biasanya. Unsyiah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, bahkan acara di gedung hanya diikuti 20 peserta.
Selebihnya acara disiarkan secara virtual melalui kanal Youtube. Bahkan, para anggota senat mengikuti pengukuhan ini melalui aplikasi Zoom dari berbagai lokasi.
Rektor mengatakan pembatasan ini dilakukan untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang makin luas. Terlebih lagi virus ini telah terjangkit di lingkungan kampus tersebut.
Setelah pengukuhan ini, jumlah profesor di Unsyiah menjadi 79 orang yang tersebar di hampir seluruh fakultas. Fakultas Teknik tercatat memiliki profesor terbanyak yakni 22 orang, Fakultas Pertanian 12 orang profesor.
Gelar profesor merupakan pengakuan kepakaran dan profesionalisme. Gelar ini level tertinggi dalam karier seorang dosen di perguruan tinggi. Karenanya, Rektor mengucapkan selamat dan bangga atas keberhasilan dua profesor baru ini.
“Kualitas inovasi para profesor mempermudah Unsyiah mewujudkan visinya menjadi kampus yang inovatif, mandiri, dan terkemuka. Kiprah mereka juga akan mendongkrak indeks inovasi global Indonesia di pentas dunia,” terangnya.
Secara khusus, Rektor mengapresiasi kepakaran Prof Dr Ir Izarul Machdar, M.Eng yang konsisten meneliti dan berkontribusi menyelesaikan persoalan limbah di Indonesia, terutama limbah cair.
Pertumbuhan penduduk dunia, termasuk Indonesia, secara tidak langsung memberi beban tambahan kepada bumi dan sumber daya alam. Salah satu dampak adalah meningkatnya limbah cair yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia.
Walau regulasi aksi penanganan limbah cair relatif membaik dalam 30 tahun terakhir, tetapi sistem kontrol dan penegakan hukum penanganan limbah masih relatif lemah.