ACEH TENGAH – Tiga pemerintah labupaten yang berada di wilayah tengah Aceh yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues menyatakan dukungannya kepada Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh untuk menuju perguruan tinggi yang mandiri.
Hal ini disampaikan ketiga pimpinan kabupaten tersebut pada pembukaan Rapat Kerja USK tahun 2022 di Hotel Parkside, Takengon, Sabtu (11/12).
Wakil Bupati Gayo Lues H Said Sani SPd mengatakan, selama ini hubungan kerja sama antara USK dengan Pemkab Galus telah banyak memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di daerahnya.
Misalnya, bagaimana USK melalui Atsiri Research Center (ARC) telah banyak membantu petani Galus mengembangkan pertanian nilam atau atsiri. Sektor pertanian ini pun telah menjadi salah satu komoditi unggulan Galus.
Said Sani mengungkapkan, Galus memiliki sumber daya alam yang melimpah. Mulai dari sektor pertanian, kehutanan hingga energi listrik. Karena itulah, ia menilai sumber daya manusia yang dimiliki USK sangat penting untuk mendukung Galus dalam mengembangkan semua potensi alamnya tersebut.
“Maka kami berharap kemandirian USK bisa mendukung kami. Karena kami satu prinsip, kalau Gayo Lues masih tertinggal, maka Aceh akan tertinggal. Kalau Gayo Lues maju, Aceh akan maju,” ucapnya.
Hal sama disampaikan Plt Bupati Bener Meriah Dailami. Ia mengatakan, sektor pertanian adalah sektor penting yang mendukung perekonomian Bener Meriah. Hanya saja saat ini Bener Meriah belum memiliki bibit unggulan yang berlisensi.
Oleh sebab itu, ia mendukung USK terus mengembangkan institusinya. Mengingat kepakaran peneliti USK sangat dibutuhkan untuk melahirkan bibit unggulan tersebut, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerahnya.
“Jadi saya mohon USK tidak menjadi menara gading. USK bisa berbuat banyak untuk membantu masyarakat. Semoga Aceh ini bisa bangkit terutama di wilayah tengah ini,” ucapnya.
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengatakan, realitas globalisasi telah menuntut ketersedian SDM yang cerdas, handal dan unggul. Maka USK sebagai perguruan tinggi memiliki peran yang strategis untuk mewujudkan semua itu.
Karena itulah, ia menilai Raker USK ini sangat penting untuk menguatkan kembali komitmen USK menuju kemandiriannya. Ia berharap, USK dapat terus bergerak sinergis bersama Pemkab Aceh Tengah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
“Jadi perhatikanlah, karena wilayah tengah ini jangan dipinggirkan, tapi tetap ditengahkan. Kalau dipinggirkan, tidak akan pernah maju daerah tengah ini,” ucapnya.
Rektor USK Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengatakan, Raker USK kali ini terasa istimewa karena menghadirkan tiga Bupati sekaligus.
Rektor juga menyampaikan terima kasih atas dukungannya, dan menyambut baik setiap usulan ketiga pimpinan Pemkab tersebut.
Rektor mengungkapkan, salah satu bentuk dukungan USK terhadap pembangunan wilayah tengah Aceh adalah, dengan mendirikan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Gayo Lues. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas SDM di wilayah tersebut.
“Supaya anak-anak kita itu punya kualitas pendidikan yang sama. Inilah namanya kebersamaan. Mengapa USK bisa maju, karena prinsip kebersamaan ini yang selalu kita jaga,” ucap Rektor. (IA)