UIN Ar-Raniry dan IIUM Malaysia Gelar Pengabdian Internasional di Aceh Utara-Lhokseumawe
BANDA ACEH — Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh melakukan Kolaborasi Pengabdian bertaraf internasional dengan International Islamic University Malaysia (IIUM).
Kolaborasi pengabdian tersebut berlangsung selama empat hari, mulai 27 Februari hingga 2 Maret 2023, yang dipusatkan di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Syarifuddin MAg PhD mengatakan, kegiatan pengabdian ini merupakan bentuk kongkrit dari pengimplementasian keilmuan dosen prodi dalam pelaksanaan pengabdian dan menjadi bagian dari tanggungjawab sosial kampus kepada masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan kolaborasi yang dilakukan dengan kampus luar negeri yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional dalam hal implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya bidang pengabdian masyarakat,” kata Syarifuddin selaku penanggungjawab kegiatan pengabdian internasional kolaborasi tersebut.
Hal senada disampaikan ketua rombongan delegasi Malaysia, Prof Madya Dr Mohd Affendi bin Mohd Shafri, ia berharap kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat dan dapat terus berlanjut di tahun-tahun selanjutnya dengan fokus dan lokasi yang berbeda.
Sementara ketua pelaksana Dr Ajidar Matsyah LC MA menjelaskan, kegiatan pengabdian internasional ini diawali dengan visitasi dan pemeliharaan di Situs Samudera Pasai dan Kompleks Makam Batee Balee yang memiliki nisan tua lebih kurang 120 batu nisan dan tipologi yang semuanya hampir sama yaitu tipologi batu nisan Samudera Pasai.
Selanjutnya, kata Ajidar tim pengabdian melakukan kegiatan pemeliharaan manuskrip di Dayah Pulo, Aceh Utara.
Kemudian di Kota Lhokseumawe, kita fokus pada kegiatan pemeliharaan dan restorasi manuskrip di Museum Lhokseumawe dan Islamic Center.
“Selain kita pemeliharaan situs dan manuskrip, kita juga melakukan kegiatan diskusi sejarah dan arkeologi Samudera Pasai bertempat di Museum Islam Samudera Pasai bersama dengan,” kata Ajidar, Selasa (28/2/2023).