“Kajian ini sangat tepat untuk diterapkan. Karena dapat digunakan untuk mengkaji efektivitas kebijakan transportasi. Dengan demikian, kita bisa menemukan formula kebijakan yang efektif untuk mengurai permasalahan transportasi selama ini,” ucap Rektor.
Lalu Prof Mukhlis Yunus yang berupaya menganalisis motivasi kerja aparatur pemerintah sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Kajiannya berhasil menyiratkan temuan, bahwa upaya untuk meningkatkan kinerja ASN, harus difokuskan pada upaya peningkatan motivasi mereka dengan menyediakan lingkungan kerja yang kondusif, pemberdayaan ASN yang proporsional dan profesional, pengembangan talenta potensial, dan pengaturan skema pengembangan karir profesional, tepat sasaran dan tidak tebang pilih dan pilih kasih.
“Kajian ini harus menjadi rujukan bagi pemangku kebijakan, demi menghadirkan budaya organisasi atau institusi pemerintahan yang baik. Sebab selama ini, kita sering mendengar keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dari institusi pemerintahan,” ujar Rektor.
Selanjutnya Prof Agussabti yang mengkaji tentang bagaimana menerapkan kebijakan penyuluhan pertanian berbasis digital. Sebab selama ini kegiatan penyuluhan pertanian, khususnya di Aceh masih dilaksanakan secara konvensional.
Akibatnya, kegiatan penyuluhan menjadi kurang dinamis dan kurang optimal di tengah kemajuan teknologi, khususnya bidang teknologi digital.
“Kajian Prof Agussabti ini merupakan inovasi pertanian yang sangat penting. Sebab hasil kajian ini mampu menjawab berbagai permasalahan pada kegiatan penyuluhan pertanian selama ini,” ujar Rektor.
Lalu Prof Hambal yang meneliti bagaimana mengatasi penyakit parasit zoonosis dengan pendekatan metode parasitologi molekular. Karena selama ini upaya mengatasi penyakit parasit biasanya menggunakan obat kimia yang beredar di pasaran.
Namun penggunaan yang tidak sesuai aturan telah menyebabkan terjadinya resistensi yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, perlu upaya untuk mengurangi penggunaan obat kimia tersebut serta berusaha mencari obat baru yang alami.