Universitas Syiah Kuala Kukuhkan Lima Pakar Jadi Profesor
“Penelitian Prof Hairul dapat memberikan jawaban tehadap permasalahan saat ini terutama kekeringan dan banjir, termasuk permasalahan kualitas air untuk irigasi dan air minum,” ucap Rektor.
Kemudian, Prof Jauharlina yang berupaya meningkatkan layanan ekosistem melalui konservasi serangga. Kajian ini akan berpengaruh terhadap pertanian, kesehatan manusia, dan sumber daya alam bidang pertanian.
Prof Jauharlina menunjukkan kehadiran semut predator di perkebunan kopi menyediakan layanan ekosistem yang menguntungkan dalam pengendalian hama, dan semut predator memiliki potensi yang cukup besar sebagai agen pengendalian hayati.
Lalu Prof Mudatsir dengan fokus kajiannya untuk menemukan cara mengantisipasi penyakit infeksi emerging dan re-emerging. Kedua penyakit tersebut lebih mengacu pada penyakit menular manusia pada hewan dengan tingkat kejadian yang meningkat dalam dua dekade terakhir.
Kajian Prof Mudatsir menuntun kita untuk menjadi masyarakat yang memiliki kesiapsiagaan kesehatan.
”Hasil kajiannya dapat menjadi arahan kepada pemerintah untuk menyiapkan prosedur kesehatan bagi masyarakat Indonesia, misalnya bagi mereka yang ingin travelling harus melakukan vaksinasi secara lengkap,” pungkas Rektor. (IA)