Warul menegaskan, siapapun orang tua kita, darimana pun asalnya, apapun pekerjaan mereka, betapapun tinggi atau rendah pendidikan mereka, kaya atau miskin, berbakti dan bersimpuhlah di kaki mereka seraya mengucapkan terima kasih dan doakanlah mereka selalu. Karena tiada keberhasilan tanpa doa dan ridha orang tua.
“Lakukanlah perintah Allah dan Rasul dalam rangka takzim kepada kedua orang tua dan guru. Karena dua takzim ini sangat jelas menjadi kunci keberhasilan kita dalam karir, pekerjaan dan jabatan di masa datang,” pesan Rektor.
Lebih lanjut, Rektor mengatakan bahwa prosesi bersimpuh di kaki kedua orang tua merupakan sebuah ritual yang dilakukan oleh UIN Ar-Raniry Banda Aceh begitu lulusan selesai menerima ijazah.
“Kita berharap prosesi ini menjadi contoh bagaimana kita menjaga nilai hubungan kita dengan orang tua. Pada wisuda semester ini kita sudah memulai sebuah ritual bagaimana memuliakan orang tua bagi para lulusan UIN Ar-Raniry,” kata Warul.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan Gunawan Adnan PhD mengatakan, prosesi salam takzim dan bersimpuh di kaki orang tua dilakukan usai menerima ijazah yang dilakukan pada UIN Ar-Raniry dalam rangka memberikan pesan edukasi kepada generasi muda bagaimana memuliakan dan berterima kasih kepada kedua orang tua.
“Prosesi bersimpuh di kaki orang tua masing-masing dilakukan wisudawan yang berprestasi usai menerima penghargaan dari rektor di hadapan seluruh para wisudawan, ini sebagai contoh yang dapat diikuti oleh wisudwan lainnya,” ujarnya.
Ditambahkannya, prosesi tersebut dibatasi bagi yang berprestasi saja, karena keterbatasan waktu dan tempat mengingat upacara wisuda dilakukan dalam masa pandemi covid-19, tentu panitia wajib menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah. (IA)