Banda Aceh — Universitas Syiah Kuala (USK) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh.
Hal ini ditandai penandatanganan MoU oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik USK Prof Ir Marwan dan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman pada Rabu (24/2) di Gedung AAC Dayan Dawood USK, Darussalam, Banda Aceh.
Kerja sama ini meliputi bidang pembangunan, ketahanan pangan pertanian, kelautan dan perikanan, kesehatan masyarakat veteriner, dan pengembangan SDM melalui pendidikan dan evaluasi.
Selain penandatanganan nota kesepahaman tersebut, juga dilakukan Perjanjian Kerja Sama antara Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) USK dengan Dinas Pertanian Aceh Besar dan Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (P2KP) Banda Aceh tentang Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat dengan lonsep kebijakan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Dalam sambutannya, Wali Kota Banda Aceh Aminullah berharap kerja sama ini akan saling memberikan kontribusi bagi kedua belah pihak, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nantinya.
“Demi keberhasilan pembangunan, pemerintah daerah dengan perangkatnya memang dituntut untuk berkolaborasi dan membangun networking dengan banyak pihak, termasuk universitas dan akademisi.”
Ia pun berharap ke depan akan banyak hal lain yang bisa dikerjasamakan antara Pemko Banda Aceh dan USK.
“Insya Allah kami senantiasa terbuka bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala maupun kampus lainnya, karena kami yakin akan memberi manfaat besar terutama dalam upaya peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat”.
Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof Dr Ir Marwan mengatakan MoU dan kerja sama dimaksud bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran bagi para mahasiswa.
Marwan menambahkan, mahasiswa USK akan melakukan magang di instansi atau dinas di kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Kegiatan magang tersebut, selain dapat meningkatkan kompetensi dan soft skill mahasiswa, juga dapat menjadi pengalaman baik bagi mahasiswa sebelum mereka menghadapi dunia kerja nanti.
“Ibaratnya mahasiswa ‘terjun langsung ke laut, bukan belajar di kolam renang lagi’. Kami yakin para mahasiswa bisa mendapatkan banyak pelajaran dari proses magang di sana,” katanya.
Selama ini, mahasiswa FKH USK telah banyak ditempatkan di rumah pemotongan hewan baik di Banda Aceh maupun Aceh Besar, khususnya untuk monitoring hewan kurban dan memastikannya kehalalannya.
“Dengan adanya perjanjian kerja sama, mahasiswa USK bisa melakukan magang di instansi Banda Aceh dan Aceh Besar. Nantinya, magang selama satu semester tersebut kan diperhitungkan sebagai angka SKS,” ujar Marwan.
Turut hadir antara lain Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, Ketua Senat USK Prof Dr Said Muhammad MA, Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Humas Dr Hizir Sofyan, Dekan FKH USK drh T Reza Ferasyi MSc PhD, Kepala DP2KP Banda Aceh Zulkifli Syahbuddin, dan sejumlah perwakilan dari Pemkab Aceh Besar. (IA)