USK Tambah Enam Profesor Baru, Total Guru Besar Aktif Capai 225 Orang
Kemudian, Prof. Rahmat Fadhil, yang kajiannya fokus pada penguatan nilai tambah produk pertanian seperti kopi Gayo melalui pendekatan agroindustri. Ia juga mengembangkan berbagai metode pengambilan keputusan yang mendukung kebijakan pengembangan industri daerah.
Terakhir, Prof. Teuku Ahmad Yani, yang meneliti transformasi Usaha Dagang (UD) menjadi Perseroan Terbatas Perseorangan sebagai langkah strategis dalam pemberdayaan UMKM. Gagasannya membuka akses terhadap permodalan dan penguatan kelembagaan bagi pelaku usaha kecil.
Rektor USK menutup sambutannya dengan harapan besar terhadap keenam profesor baru ini. “Kami berharap para profesor ini terus menghadirkan inovasi dan pemikiran transformatif yang memperkuat USK sebagai pusat unggulan riset dan cahaya ilmu pengetahuan yang menerangi peradaban.
Untuk itulah, Rektor berharap kepakaran para profesor ini bisa memberikan dampak yang nyata bagi perubahan di masyarakat. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kampus Berdampak (Dikti Saintek Berdampak), di mana perguruan tinggi menjadi aktor utama dalam mendorong perubahan.
“Para profesor harus hadir memberi solusi terhadap tantangan global seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan ketimpangan ekonomi. Dengan keilmuan tinggi yang dibarengi akhlak mulia, para profesor USK diharapkan menjadi cahaya moral dan intelektual bagi bangsa ini,” ucapnya.