USK Tambah Enam Profesor, Total 52 Guru Besar Dikukuhkan Sepanjang 2023
Ia menggunakan salah satu metode geofisika untuk pemetaan arkeologi dan mitigasi bencana, yaitu metode elektromagnetik khususnya elektromagnetik plane wave.
Melalui risetnya, Prof Nazli berhasil menemukan bukti-bukti ilmiah terkait peristiwa gempa purba khususnya yang terjadi di Aceh. Salah satu temuan pentingnya, keberadaan sesar Sumatera Segmen Seulimuem yang melintasi sisi barat Gunung Api Seulawah.
“Selain itu, Prof Nazli berhasil mengkaji rekaman tsunami purba di sepanjang pantai Banda Aceh dan Aceh Besar. Salah satu lokasi yang merekam jelas tsunami purba tersebut adalah di Guha Ek Leuntie di Lhoong, Aceh Besar. Di dalam gua tersebut terendap sekitar 12 lapisan tsunami sejak 7400 tahun silam,” ungkap Marwan.
Lalu ada Prof Dr Sofyan A Gani MA yang memberikan perhatian serius terhadap upaya kelestarian lingkungan. Menurutnya, penyebab utama kerusakan lingkungan adalah perilaku manusia yang berawal dari cara berpikir jangka pendek, yang memandang sumber daya bumi itu tak terbatas.
Selain itu, kehadiran IPTEK tidak hanya membawa kemajuan tapi turut berpotensi mengancam kelestarian lingkungan.
“Prof Sofyan berupaya mewujudkan tujuan dasar dari pendidikan lingkungan itu sendiri, yaitu bagaimana membuat individu dan masyarakat memahami sifat kompleks alam dan lingkungan, serta memahami bentuk dari pembangunan berkelanjutan,” ujar rektor.
Marwan meyakini kajian Prof Sofyan ini sangatlah penting ditindaklanjuti khususnya dalam merumuskan kembali kurikulum pendidikan, sehingga proses pendidikan mampu menumbuhkan kesadaran bagi peserta didik tentang pentingnya kelestarian lingkungan.
Selanjutnya ada Prof Dr Wildan MPd yang mendedikasikan hidupnya untuk pemerkasaan kajian sastra, khususnya di perguruan tinggi, yang diarahkan untuk menggali kearifan lokal Aceh. Kajian terhadap sastra ini sangat penting karena tidak hanya mengkaji struktur karya sastra itu sendiri.
Tapi turut mengkaji aspek-aspek sosial budaya yang melatarbelakangi lahirnya sastra tersebut. Karya-karya sastrawan Aceh, adalah pengemban pesan mengenai peradaban Aceh dalam segala aspek kehidupan.