BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Sidang Terbuka mewisuda 1.573 lulusan Pascarjana, Program Spesialis, Pendidikan Profesi, Sarjana dan Diploma.
Kegiatan wisuda ini dilaksanakan untuk pertama kalinya secara luring selama pandemi covid-19 di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh, Rabu (9/2).
Rektor USK Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan. Pelaksanaan wisuda secara luring ini terasa istimewa, karena setelah dua tahun terakhir USK hanya melaksanakannya secara daring.
Meskipun demikian, Rektor tetap mengingatkan seluruh hadirin untuk tetap mematahui protokol kesehatan. Mengingat pandemi Covid-19 ini belum usai, bahkan saat ini Indonesia sedang memasuki gelombang ketiga dari pandemi ini.
Pada wisuda ke-152 kali ini, USK melaksanakanya dalam dua hari. Sebanyak 774 wisudawan dilepas hari ini, Rabu (9/2). Lalu 799 lainnya akan diwisuda besok, Kamis, 10 Februari 2022.
“Alhamdulillah, dari 1.573 lulusan tersebut, 167 di antaranya berhasil meraih predikat pujian atau cumlaude,” ucap Rektor.
Kepada wisudawan, Rektor berpesan untuk mampu mengaplikasikan ilmunya dengan cara yang kreatif dan inovatif, serta berupaya untuk terus meningkatkan kompetensinya dengan belajar.
Karena hal tersebut adalah salah satu strategi untuk bertahan pada kondisi seperti sekarang yang penuh ketidakpastian.
Rektor menjelaskan, pandemi covid-19 telah memberi dampak yang serius pada kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau menjadi pengangguran.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), hingga periode akhir 2021, tingkat pengangguran Indonesia adalah 6,49% atau 9,1 juta orang. Angka pengangguran terbesar terjadi pada kelompok usia 20-29 tahun, yaitu kelompok usia alumni perguruan tinggi.
Maka tidaklah mengherankan, ratusan ribu alumni perguruan tinggi masih tercatat sebagai pengangguran hingga saat ini.
Karena itulah, USK membekali mahasiswanya dengan ilmu dan cara berpikir kreatif serta inovatif. Mereka juga dilatih untuk menjawab berbagai persoalan, dan bahkan diterjunkan langsung ke masyarakat. Di tengah masyarakat itulah, mereka ditantang untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dengan bekal kompetensi yang telah didapatkan sejak awal perkuliahan.