INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Dalam beberapa hari ini sejumlah elemen masyarakat berharap Aminullah Usman maju sebagai calon Gubernur ataupun calon Wakil Gubernur Aceh.
Sebelumnya pernah diharapkan berpasangan dengan Muzakir Manaf atau Mualem dan bahkan akhir-akhir ini juga ada yang meminta Aminullah untuk bisa mendampingi bakal Calon Gubernur Aceh Bustami Hamzah terutama dari kawasan Barat Selatan Aceh, dimana Aminullah dianggap tokoh sentral dari wilayah tersebut.
Aminullah menilai, dorongan dan permintaan dirinya maju calon gubernur atau Cawagub Aceh tentunya sah-sah saja sebagai bentuk aspirasi masyarakat di dalam demokrasi
“Dorongan dan dukungan seperti itu bagian dari aspirasi masyarakat, kita berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan. Insya Allah, untuk saat ini kita akan tetap fokus kembali maju calon Wali Kota Banda Aceh, ini juga bentuk kecintaan saya kepada masyarakat Kota Banda Aceh dan cita-cita saya untuk menuntaskan program yang sudah kita jalankan,” ungkap Aminullah Usman, Ahad, 11 Agustus 2024.
Menurut Aminullah, dirinya akan fokus menuntaskan berbagai program kepada masyarakat kecil Banda Aceh yang sudah berjalan namun sempat terhambat dimasa Pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah kita sudah bangun dan rehab 800 rumah duafa di Banda Aceh, namun masih ada masyarakat yang belum memiliki tempat tinggal yang layak. Sehingga jika diamanahkan kembali oleh rakyat kita akan tuntaskan persoalan ini agar nantinya jangan adalagi masyarakat di ibukota provinsi Aceh yang tinggal di rumah yang tidak layak,” ujarnya.
Aminullah juga sudah berupaya memberdayakan UMKM sehingga jumlah UMKM meningkat dari jumlah 9.591 UMKM pada tahun 2017 menjadi 17.300 UMKM pada tahun 2022 di akhir masa jabatannya.
“Sebagai ibukota provinsi yang tidak memiliki lahan pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Pembangunan sektor perdagangan dan pariwisata merupakan fokus yang harus terus dimaksimalkan agar pertumbuhan UMKM terus meningkat. Jika sebelumnya Banda Aceh sudah berhasil menjadi satu-satunya daerah di Aceh dengan angka kemiskinan di bawah dua digit yang berada di zona hijau kemiskinan, ke depan bagaimana angka kemiskinan tersebut dapat terus di tekan hingga di bawah 5 persen,” jelas Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh itu.