Setahun berselang ketua, sekretaris dan bendahara DPD Partai Gerindra Aceh malah dicopot dari jabatannya. Posisi TA Khalid sebagai ketua diganti dengan Fadhlullah, keduanya merupakan anggota DPR RI asal Aceh.
Untuk posisi sekretaris yang dijabat Safaruddin diganti oleh Abdurrahman Ahmad. Safaruddin dan Aburrahman merupakan anggota DPR Aceh. Safaruddin menjabat Wakil Ketua DPRA dan Abdurrahman Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRA.
“Bagi pengurus DPD dalam SK lama tetap masih ada dalam struktur yang baru mengingat rotasi ini hanya berlaku pada jajaran ketua, sekretaris dan bendahara (KSB) DPD saja,” kata Safaruddin dalam keterangannya, Sabtu (17/12/2022).
Dia mengatakan, pergantian kepengurusan merupakan hal lumrah dilakukan dalam rangka penyegaran dan penguatan struktur partai ditingkat provinsi.
Safar dan TA Khalid mengaku telah memaklumi keberadaannya akan diganti dan dirotasi dalam kedudukan yang berbeda atas dasar kebijaksanaan DPP untuk diikuti dan dipatuh.
“Rotasi ini sesuatu yang biasa di Gerindra karena kami tidak ada sistem periodik kepengurusan, jadi kapan saja bisa diganti,” ujarnya.
Safaruddin menjelaskan, dirinya siap menjalankan instruksi pimpinan dengan baik, apalagi selama ini tidak terjadi dinamika apapun di internal partai. Saat ini, semua kader di Aceh sedang melakukan konsolidasi untuk pemenangan Partai Gerindra dan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada tahun 2024.
Menurutnya, pengurus baru Partai Gerindra Aceh akan dikukuhkan pada 20 Desember mendatang di Hotel Hermes Palace Banda Aceh. Dia berharap pengurus Gerindra, anggota dewan dan sayap partai hadir pada malam pengukuhan.
“Semoga momentum ini menjadikan Partai Gerindra di Aceh semakin solid bergerak dalam rangka menghadapi pemilu 2024,” pungkasnya. (IA)