Diusulkan Duet Mualem-Aminullah untuk Pilkada Aceh 2024
Sebagai elemen masyarakat, lanjut Jirin, kita ingin kehadiran pemimpin yang bisa saling mengisi, saling melengkapi serta sama-sama memiliki kepedulian yang tinggi untuk masa depan Aceh.
“Jadi, kita tidak cukup melihat semua itu dari aspek politik popularitas dan elektabilitas semata, kita harus melihat dari berbagai sudut pandang sehingga benar-benar mampu menjawab dan menyelesaikan persoalan Aceh nantinya. Setelah melihat berbagai aspek, maka kami yakin dan percaya duet Mualem – Aminullah adalah jawaban sekaligus solusi untuk kepemimpinan Aceh 5 tahun mendatang,” harapnya.
Mantan aktivis muda barat aelatan yang dikenal dekat dengan Mualem itu mengusulkan nama Aminullah untuk pasangan Mualem setelah melihat sepak terjang dan kepedulian Aminullah terhadap masyarakat kecil selama 5 tahun memimpin.
“Pak Aminullah itu kan terkenal dengan program istana duafa dan ekonomi UMKM-nya yang telah dirasakan, jadi untuk penguatan ekonomi Aceh yang kini termiskin di Sumatera, sosok Aminullah dapat menjadi pasangan paling ideal untuk mendampingi sang panglima nantinya. Bukan hanya untuk memenangkan pilkada, tapi juga untuk mewujudkan pemerintahan ideal yang berpihak kepada rakyat kecil,” jelasnya.
Menurut Jirin, jika pasangan Mualem-Aminullah jadi di Pilkada 2024 maka diyakini akan berhasil merebut suara diatas 60%.
“Bagi masyarakat yang rindu akan perjuangan dan perdamaian serta realisasi MoU Helsinki maka Mualem adalah pilihannya, bagi masyarakat yang mendambakan program kerakyatan dan kebangkitan ekonomi rakyat kecil, maka Pak Amin akan menjadi pilihannya. Sehingga jika duet ini melaju di Pilkada 2024 kami meyakini jika 2-3 pasangan calon yang muncul, maka suara yang diraup di atas 65%, namun jika sampai 5 pasangan calon suara 50% akan lebih mudah untuk diraih,” sebutnya.
Pun demikian, kata Jirin, untuk selanjutnya semua berpulang kepada kedua tokoh dan para pengusungnya untuk melakukan istikharah politik.
“Kita usulkan duet Mualem-Aminullah ini demi kebaikan Aceh, pun demikian semua kita serahkan kepada keputusan politik kedua tokoh Aceh tersebut dan hasil keputusan kedua partainya,” pungkasnya. (IA)