Infoaceh.net, BANDA ACEH — Fadjri SH, Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Aceh (BPA) Cagub-Cawagub Aceh nomor 02 Muzakir Manaf (Mualem) – Fadhullah (Dek Fad) menilai, tim paslon nomor urut 01 Bustami Hamzah-Fadil Rahmi, telah mempolitisir hasil Pilkada Aceh yang damai dengan narasi isu kekerasan.
Padahal, kondisi tersebut jauh berbeda dari kenyataan sebenarnya. Andai pun ada terjadi beberapa dinamika, sebut Fadjri, itu sama artinya sebagai pernik demokrasi, jika dibanding daerah lain seperti Sampang, Madura, Jawa Timur, yang terjadi penghilangan nyawa manusia.
“Tapi di Aceh kan tidak? Secara keseluruhan Pilkada di Aceh berjalan baik, stabilitas keamanan dan politik cenderung terjaga. Karena itu, kami mengapresiasi peran penyelenggara dalam menjaga kondisi tetap terjaga hingga saat ini,” kata Fadjri melalui keterangan persnya, Ahad, 1 Desember 2024 di Banda Aceh.
Kata Fadjri, jajaran Polri bersama TNI, aktif menjaga Kamtibmas. Termasuk Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Kabupaten/Kota, mengawal pelaksanaan pilkada melalui Desk Pilkada dan penyelenggara yang tetap menjaga netralitasnya dalam pelaksanaan pesta demokrasi Pilkada.
“Setelah melalui berbagai dinamika dalam pilkada tahun ini. Kami dari paslon 02, juga telah menyampaikan laporan kepada Panwaslih Aceh, terkait penyelengaraan yang tidak prosedural. Hasilnya berujung pada pergantian pimpinan KIP Aceh,” jelas Fadjri.
Selain itu ungkap dia, pihaknya juga telah melaporkan dugaan keterlibatan ASN dan kampanye terselubung yang dilakukan Paslon 01 pada institusi pendidikan dan kesehatan.
“Semua itu kami lakukan dalam kerangka menjaga proses demokrasi dapat berjalan sesuai aturan,” jelas Fadjri.
Karena itu, pernyataan Tim Badan Pemenangan Paslon 01 Bustami-Fadil bahwa Pilkada di Aceh telah diciderai pelanggaran yang masif, intimidasi dan teror serta menuntut dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS Aceh Utara, tegas Fadjri, telah meniadakan peran Polri/TNI yang bekerja siang malam, menjaga Kamtibmas di Aceh Utara.