Medan, Infoaceh.net — Kapoksi Gerindra Komisi VIII DPR RI, H.M. Husni, S.E., M.M., menyoroti ketimpangan kesejahteraan guru madrasah dalam kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) ke-25 yang digelar di Kota Medan, Sabtu (1/11/2025).
Dalam forum bertema “GTK Madrasah: Transformasi Kepemimpinan Pembelajaran Madrasah Berdaya Saing Global” itu, Husni tampil sebagai narasumber utama bersama Guru Besar UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Sahkholid Nasution, S.Ag., M.Ag., dengan moderator Ust. Ahsanul Fuad Saragih, S.H., M.H.
Acara yang dihadiri perwakilan lembaga pendidikan Islam dan ormas keagamaan dari berbagai daerah di Sumut itu berlangsung hangat. Hadir antara lain perwakilan MDTA Raudhatut Thalibin Deli Serdang, Pesantren Luhur Deli Serdang, MDTA Lubuk Pakam, Pesantren Modern Darul Ihsan Hamparan Perak, SMP Kartika II Medan, Majelis Ta’lim Tanjung Morawa, serta DPD Partai Gerindra Sumatera Utara.
Dalam pemaparannya, Husni menilai bahwa meski sistem pembelajaran madrasah kini jauh lebih maju, kesejahteraan guru justru belum banyak berubah. Ia menggambarkan kondisi para tenaga pendidik madrasah yang masih mengajar dengan nilai keikhlasan tinggi di tengah penghasilan minim.
“Dulu guru madrasah mengajar dengan penuh keikhlasan, dibayar seadanya, kadang hanya dengan beras. Tapi sekarang pun, meski zaman sudah berubah, gaji mereka masih ada yang hanya Rp300 ribu per bulan dan diterima tiga bulan sekali. Jadi apa yang mereka punya selain keikhlasan?” ujar Husni.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan NGOPI merupakan salah satu inisiatif Komisi VIII DPR RI melalui Kementerian Agama untuk mempertemukan pemangku kepentingan pendidikan Islam dengan para guru madrasah. Forum ini, katanya, bukan hanya ajang pelatihan dan pembinaan moral, tetapi juga wadah menampung aspirasi dan keluhan tenaga pendidik.
“Melalui kegiatan seperti NGOPI ini, kami menyerap aspirasi langsung dari para guru. Semoga aspirasi ini bisa kami perjuangkan agar ada peluang tambahan anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan guru madrasah,” tegas Husni.
Sementara itu, Prof. Dr. Sahkholid Nasution menekankan pentingnya transformasi kepemimpinan pembelajaran di madrasah sebagai kunci peningkatan mutu pendidikan dan profesionalisme guru.
“Ada dua fokus utama: peningkatan mutu belajar dan profesionalisme guru. Kalau dua hal itu terwujud, otomatis prestasi siswa dan mutu madrasah juga meningkat,” jelasnya.
Guru Besar UIN Sumatera Utara itu menambahkan, perubahan internal di lingkungan madrasah akan berdampak langsung terhadap pengakuan dan dukungan pemerintah.
“Dengan transformasi yang terjadi di dalam madrasah, Insya Allah akan lahir penghargaan, prestasi, dan bantuan dari pemerintah. Madrasah yang berdaya saing global dimulai dari transformasi di tubuhnya sendiri,” ujarnya penuh semangat.
Forum NGOPI ke-25 ini menjadi ajang penting bagi pemerintah, akademisi, dan tenaga pendidik dalam memperkuat arah baru pendidikan Islam di Indonesia. Melalui sinergi dan dialog terbuka, madrasah diharapkan mampu menjadi lembaga pendidikan modern dan profesional, tanpa meninggalkan nilai spiritual serta keikhlasan guru sebagai pondasi utama.



