Andi Mu’arif menyebut, warga Banda Aceh ingin melihat pemimpin yang siap memperkenalkan program-program baru yang lebih sesuai tantangan zaman.
“Warga Banda Aceh butuh pemimpin yang punya terobosan baru dalam membangun, bukan sekadar mengadopsi program yang ia sama sekali tidak paham,” sebutnya.
Selain itu, ia juga menilai adopsi program Illiza-Afdhal oleh paslon Irwan Djohan-Khairul Amal mengindikasikan kurangnya riset atau pemahaman mendalam dari tim tentang kebutuhan kota.