Jangan Pilih Lagi DPR RI Aceh Jarang Turun ke Dapil, Padahal Dibayar Negara Miliaran Pertahun
Apalagi jika turun ke dapil pada saat menjelang pemilu saja tapi di masa menjabat, batang hidungnya tidak nampak di daerah pemilihannya.
Lanjut Ariyanda, jika turun langsung ke masyarakat di dapil saja tidak mau, lalu bagaimana bisa aspirasi masyarakat diserap dan diperjuangkan.
“Jika rakyat terus terjebak dengan pola caleg yang sama yang hadir hanya menjelang pemilu saja, makanya tentunya persoalan rakyat tak bakal diperjuangkan maksimal.
Ironisnya lagi ada anggota dewan yang pura-pura lupa dengan gaji dan tunjangannya karena takut diketahui rakyat atau memang karena sumber dari gaji dan tunjangan itu terlalu kecil dibanding sumber lainnya yang mereka terima,” ungkapnya.
Agar tak jatuh ke lubang yang sama pada Pemilu 2024, maka masyarakat diajak lebih cermat dalam memilih wakil rakyat yang diutus ke DPR RI nantinya.
“Untuk Pemilu 2024 kali ini kita berharap rakyat harus lebih cerdas, buka mata hati pilih caleg baru. Jangan lagi pilih caleg lama yang hanya butuh rakyat waktu menjelang pemilu saja. Sudah saatnya kita semua memilih orang yang tak lupa kacang akan kulitnya, jika tidak maka rakyat akan terus terjebak di lubang yang sama, dan harapan untuk diperjuangkan tak lebih dari cerita semu belaka. Toh, turun ke rakyat saja malas padahal sudah disediakan anggaran oleh negara, apalagi untuk memperjuangkan persoalan rakyat.
Hal ini semakin memperkuat apa yang dipertontonkan selama ini tak lebih dari pencitraan belaka,” pungkasnya. (IA)