Kader Golkar Tolak Partainya Usung Gibran Jadi Cawapres
JAKARTA — Kader Partai Golkar menolak keputusan partainya yang mengusung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto di 2024.
Wakil Sekretaris Bidang Organisasi Kelembagaan dan Kebijakan Strategis, Pengurus Pusat Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar Arman Garuda Nusantara mengaku sedih dan heran dengan keputusan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto tersebut.
Ia pun mempertanyakan mekanisme kaderisasi Partai Golkar, sehingga mengusulkan orang di luar partai.
“Pertanyaan saya yang juga menjadi pertanyaan kader Partai Golkar seluruh tanah air, apakah sudah tidak ada lagi stok kader yang bisa diusung sebagai cawapres RI. Di mana mekanisme sistem kaderisasi Partai Golkar,” ucap dia dalam keterangan tertulis, Ahad (22/10).
Arman mempertanyakan arah perjuangan partainya dengan mengusung Gibran yang notabene baru di dunia politik dan belum genap tiga tahun menjadi wali kota.
Menurutnya, Gibran juga tak memiliki rekam jejak aktif di organisasi kepemudaan.
“Mau dibawa kemana arah perjuangan Partai Golkar ketika mengusung Gibran yang baru menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua tahun delapan bulan. Itu pun Andersen dari yang mulia tuan Presiden Jokowi dan sebelumnya tidak ada rekam jejak aktif di organisasi kepemudaan manapun,” ujarnya.
Arman menyerukan kader Golkar yang lain untuk mengambil sikap atas keputusan partai. Menurutnya, kader Golkar memiliki dua pilihan, diam terhadap keputusan partai yang dibelenggu dan dirusak penguasaan atau bersikap tegas menolak.
“Kepada saudara-saudara saya selalu kader Partai Golkar baik yang termasuk muda, milenial, maupun senior dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, kita harus sikapi dengan tegas keputusan Ketum Airlangga dalam mengusung Gibran sebagai cawapres,” kata Arman.
Sebagai putera Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka kini dianggap benar-benar menikmati segala keuntungannya.
Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) meloloskan namanya masuk bursa cawapres, kini Wali Kota Solo itu diusung cawapres oleh Partai Golkar mendampingi Prabowo Subianto.
Golkar resmi mengusung Gibran sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto lewat putusan Rapimnas DPP Golkar pada, Sabtu 21 Oktober 2023.
Pergerakan Gibran terbilang cukup cepat. Mulai dari putusan MK, sampai kini Gibran di Jakarta, menunggu deklarasi sebagai pasangan calon wakil presiden.
Pengamat politik sekaligus peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sadiman Ahmad sudah menebak jalan politik sang putra sulung Presiden Jokowi.
“Kalau saya sebetulnya menganggap bahwa Gibran bisa dipertimbangkan menjadi cawapres kalau dia mendapatkan dukungan partai dari luar Gerindra. Karena kan Gerindra tidak cukup suaranya untuk memajukan calon presiden karena itu butuh dukungan partai,” katanya dikutip Inilah.com, Minggu 22 Oktober 2023.
Gibran yang masih berstatus kader PDIP, tentu tidak mungkin mendapat dukungan dari partainya untuk menjadi cawapres. Namanya bahkan sudah dimasukkan dalam daftar tim juru kampanye nasional untuk mengkampanyekan Ganjar-Mahfud.
Sementara Golkar sendiri, seolah tak punya kader untuk diusung, sehingga mendorong kader partai lain. Yang di mana diketahui kedua partai tersebut masing-masing memiliki capres dukungan yang berbeda. (IA)