Ketua DPRK Banda Aceh Paparkan 4 Faktor Terwujudnya Pemilu Bermartabat
”Mereka ini juga harus menjadi peserta yang baik dan taat aturan yang mengedepankan nilai-nilai demokratis yang tidak menempuh dan menghalalkan segala cara demi mencapai kemenangan,” ujarnya.
Keempat, pemilih yang baik memilih berdasarkan keyakinan hati nurani, bukan didasarkan pada hal-hal yang lain apalagi terlibat dalam praktik politik uang. Pemilih yang baik akan menolak segala bentuk tawaran atau perbuatan curang yang dilakukan oleh calon.
”Pemilih yang baik adalah pemilih yang mengedepankan rasionalitas dan kepentingan masa depan bangsa dan negara daripada kepentingan sesaat,” tutur Ketua DPD PKS Banda Aceh itu.
Farid menambahkan, jika keempat faktor di atas semuanya baik, semuanya taat aturan, maka ia yakin dan percaya pemilu yang jujur, adil, demokratis, dan bermartabat akan sangat mudah untuk diwujudkan. Namun, jika salah satu saja dari empat faktor di atas tidak berjalan, niscaya akan sangat sulit untuk mencapai pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat.
Karena itu ia mengimbau masyarakat agar terus berupaya mewujudkan pemilu yang bermartabat. Setiap orang memiliki kontribusi dan peran untuk mewujudkan pemilu yang baik, maka jadikanlah pemilu sebagai ajang kebaikan sebagai bentuk dari perwujudan demokrasi pancasila sebagai penyerahan kedaulatan di tangan rakyat untuk menentukan pilihannya.
”Jangan pernah menyalahkan pemilu atau menyalahkan pihak lain karena sejatinya semua kita memiliki andil memiliki peran sebagai apa pun posisi kita dalam pemilu nanti. Saya berharap kita semua dapat bekerja sama untuk memastikan pemilu yang adil, jujur, dan transparan pada tahun 2024,” tuturnya. (IA)