Munawar AR (Ngoh Wan), Caleg Termuda yang Terpilih Anggota DPRA di Dapil 1
Ayah Munawar, Tgk Rusli, adalah alumni Dayah Labuhan Haji, Aceh Selatan. Sementara ibunya adalah alumni Pesantren Lueng Ie, Aceh Besar.
Masa kecilnya tumbuh dan dibesarkan dari keluarga petani.Munawar menghabiskan masa kecilnya dengan belajar dan membantu orang tua sejak kelas 6 SD hingga sarjana.
Menurutnya, pepatah “proses tidak pernah mengkhianati hasil” dan “apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai”, sungguh benar adanya.
Ketika masih di bangku MIN Lamrabo, Munawar telah mulai mencoba hidup mandiri.
Dia bekerja di pabrik batu-bata, mendapatkan jajan sekaligus untuk meringankan beban orang tuanya.
Saat menjadi siswa MTsN Tungkop, Munawar banting setir menjadi petani, menanam sayur mayur untuk dijual ke pasar pagi Tungkop hingga ke Keudah, Banda Aceh.
Profesi sebagai petani, juga buruh bangunan, terus dijalaninya hingga dia bisa menyelesaikan studi di Prodi PMI Konsentrasi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. Munawar pun menjadi wisudawan UIN Ar-Raniry tahun 2012.
Kerja keras yang disertai doa itu mulai membuahkan hasil ketika dia menjadi sarjana. Aktivitasnya di beberapa organisasi, mengantarkan Munawar Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Aceh, pada usianya yang masih sangat muda, yaitu 32 tahun.
Sebelumnya, pada tahun 2018, Munawar telah lebih dulu dipercaya sebagai Tenaga Ahli DPR RI Fraksi PKB, H Irmawan SSos MM, serta menjadi staf khusus Pj Bupati Aceh Besar.
Munawar juga pernah menjadi dosen luar biasa dengan mengajar di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry sejak 2014-2021.
Anak petani ini berhasil menyelesaikan pendidikan magisternya (S2) Disaster Management di Universitas Syiah Kuala tahun 2018.
Kini Munawar, menjadi sosok yang mulai diperhitungkan di kancah politik dan sejumlah perjalanan yang dilaluinya selama berkarier.
Menurut Munawar kesan yang paling indah saat ini menjadi manusia yang bermanfaat bagi banyak orang.
Bisa membantu banyak orang yang mengadu, menurutnya ibarat menjadi lebah yang menghasilkan madu, lalu menjadi penawar bagi rasa sakit.