Parpol di Banda Aceh Ikrar Pemilu Damai
BANDA ACEH – Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar Deklarasi Pemilu Damai 2024 di Taman Bustanussalatin, Selasa, 5 Desember 2023.
Acara yang diikuti oleh seluruh pimpinan parpol peserta pemilu tersebut juga dirangkai dengan zikir dan doa bersama.
Pembacaan ikrar dan deklarasi pemilu damai oleh pimpinan dari 17 parpol nasional dan enam parpol lokal menjadi agenda utama acara. Prosesi ini dipimpin Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh Yusri Razali.
Selanjutnya para pimpinan parpol melakukan penandatanganan dokumen ikrar/deklarasi pemilu damai bersama unsur Forkopimda Banda Aceh serta pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian.
Adapun Ikrar/Deklarasi Pemilu Damai 2024 memuat lima poin, yakni menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; mewujudkan pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil; mewujudkan pemilu sebagai sarana integrasi bangsa dan menolak segala bentuk pelanggaran dengan alasan apapun; melaksanakan kampanye aman, tertib, damai, dan berintegritas tanpa hoax, politisasi SARA dan money politik; dan melaksanakan kampanye sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam sambutannya yang dibacakan Pj Sekdako Banda Aceh Wahyudi, Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin, mengatakan, tantangan yang dihadapi dalam pemilu ke depan sangatlah besar.
“Perlu peningkatan kesadaran kolektif akan pentingnya pemilihan yang jujur, adil, dan bersih.”
“Mari menjaga rasa saling menghormati perbedaan pendapat dan menjaga sikap yang santun serta menghindari konflik yang tidak perlu,” ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk partai politik, lembaga pemerintahan, organisasi masyarakat, media, dan semua warga Banda Aceh, untuk mengedepankan semangat kerja sama dan toleransi dalam menjalani proses pemilihan.
“Jadikanlah pemilu sebagai momentum untuk memperkuat persaudaraan dan membangun kebersamaan.”
“Sebagai warga yang cinta damai, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga kedamaian jelang, selama, dan setelah pemilu. Hindari penyebaran berita bohong atau menyesatkan yang dapat memicu konflik. Saling berdialog dengan baik, bersikap santun, dan yang terpenting, membangun budaya politik yang sehat adalah kunci keberhasilan,” ujarnya.