Pemasangan poster Jokowi dan Prabowo disebut telah dua kali terjadi di Aceh. Pertama beberapa bulan lalu namun pihaknya masih memakluminya.
“Yang pertama kita masih menganggap itu positif, namun yang kedua kalinya ini agendanya apa. Pasti ada cukong atau aktor intelektual di belakangnya, yang menganggu demokrasi yang sekarang ini kita bangun supaya bisa lebih baik menghasilkan pemimpin baik pada 2024,” sebut Safaruddin.
Untuk diketahui, poster yang diadukan memuat foto Jokowi dan Prabowo dengan pose masing-masing telapak tangan menyatu serta kepala sedikit menunduk. Di atas foto itu terdapat tulis ‘pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat’.
Di bawahnya terdapat foto Prabowo dengan pose sedang hormat. Di sampingnya tertera tulisan ‘Saya mengakui kepemimpinan dan kenegarawan Pak Jokowi (12/8/2022) -Prabowo Subianto-“. (IA)