Nurlif juga menghargai keterbukaan Partai Aceh. Partai Aceh yang selama ini dianggap partai yang ekslusif, tetapi menurutnya Partai Aceh adalah sebuah partai yang inklusif dan membuka diri kepada semua pihak dan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral untuk membangun Aceh yang lebih baik ke depannya.
Sekjen Partai Aceh Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak, menyambut baik pengembalian berkas TM Nurlif dan siap mengikuti seleksi yang dilakukan Partai Aceh.
“Setelah menerima berkas, untuk tahap selanjutnya, tim penjaringan akan melakukan evaluasi, survei dan mendengar pemaparan visi-misi dari para Cawagub,” katanya.
Ia mengatakan, sejak dibukanya pendaftaran, ada beberapa partai nasional yang sudah mengambil formulir pendaftaran termasuk di antaranya dari Partai Gerindra, PAN, Demokrat, namun yang mengembalikan berkas baru Partai Golkar.
Dia berharap, siapapun nanti yang dipilih oleh tim penjaringan untuk mendampingi Mualem adalah orang-orang yang mau membangun Aceh, terutama di bidang ekonomi dan pendidikan.
Kepada Parnas maupun Parlok, Abu Razak berharap di tahun 2024 ini untuk duduk bersama dalam membahas bagaimana mewujudkan ekonomi Aceh yang lebih baik ke depan.
“Memikirkan Aceh yang lebih baik dengan berkolaborasi antara partai lokal dan partai nasional. Mari kita bersama dengan berpolitik lebih baik akan memajukan Aceh, apalagi SDA Aceh yang belum di kelola dengan baik,” pungkasnya. (IA)