Said Mulyadi menduga ini sebagai bentuk ‘penzaliman’ bagi dirinya, karena tidak konsistennya pengurus DPP PKB di Jakarta sehingga terjadi surat penetapan ganda.
Said memang ada diberitahu oleh A Halim Iskandar selaku pemberi surat penugasan pertama tentang ada calon lain yang direkom dengan alasan ada permintaan dari ulama di Pidie Jaya.
“Maaf Pak Said dukungan kita geser karena ada permintaan ulama disana (Pijay),” ujar Said Mulyadi mengutip pembicaraan A. Halim Iskandar.
Bahkan Said pun heran, ulama mana yang minta, karena setahunya ulama di Pijay yang senior adalah Waled Nuruzzahri Yahya atau Waled Nu yang juga pengurus PKB dan ia tidak pernah meminta kepada DPP PKB. “Ini kan aneh, ada apa dengan PKB,” ungkap Said Mulyadi.