Tiga Anggota DPRA dari Partai Aceh Dilantik, Termasuk Istri Mualem
Banda Aceh, Infoaceh.net — Tiga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Pergantian Antar Waktu (PAW) dari Partai Aceh resmi dilantik, Rabu siang (21/5/2025) termasuk Salmawati atau Bunda Salma yang merupakan istri Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem.
Rapat Paripurna dengan agenda Pengucapan Sumpah Anggota DPRA Masa Jabatan 2024–2029 dimulai pukul 14.30 WIB di Gedung Utama DPRA.
Paripurna ini merupakan bagian dari proses pergantian tiga kursi anggota dewan terpilih dari Partai Aceh yang “mundur” karena pencalonan kepala daerah.
Dengan ini penggantian anggota dewan yang mundur mengikuti kontestasi kepala daerah semuanya telah tergantikan.
Dimana sebelumnya pada 22 November 2024 DPRA juga telah melaksanakan Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah untuk 2 (dua) Anggota DPRA Masa Jabatan 2024-2029.
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRA, Ali Basrah dan turut dihadiri oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf, unsur Forkopimda, Wali Nanggroe, serta para tokoh penting dari instansi vertikal, pejabat SKPA, organisasi masyarakat.
Tiga Anggota Baru Resmi Dilantik
Tiga anggota DPRA yang diambil sumpahnya dalam sidang ini adalah Salmawati SE MM yang menggantikan Ismail A. Jalil (Ayahwa), yang kini menjabat sebagai Bupati Aceh Utara.
Kemudian M. Yusuf Pang Ucok SH menggantikan Iskandar Usman Al-Farlaky SHi MSi yang kini menjabat sebagai Bupati Aceh Timur.
Selanjutnya Ir Azhar Abdurrahman, menggantikan Tarmizi SP yang kini menjabat sebagai Bupati Aceh Barat.
Pengambilan sumpah dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.4-2281 Tahun 2025 dan Keputusan Mendagri Nomor 100.2.1.4-2979/OTDA Tahun 2025.
Komitmen Terhadap Tugas Konstitusional
Dalam sambutannya, Wakil Ketua DPRA Ali Basrah menyampaikan, pelantikan ini merupakan bentuk kelanjutan amanat rakyat dan tanggung jawab konstitusional untuk menjaga keberlangsungan fungsi legislatif.
“Kami yakin saudara-saudari yang baru dilantik dapat memperkuat kinerja DPRA dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan guna memperjuangkan aspirasi rakyat demi kemajuan Aceh,” tegas Ali Basrah dalam pidatonya.