5. Hindari sikap berlebihan dalam berbicara
Berlebihan dalam berbicara merupakan salah satu hal yang tidak dianjurkan dalam Islam. Apalagi jika hal yang dibicarakan lebih banyak mudharatnya ketimbang kebaikannya.
Sebaiknya berbicara sesuai dengan porsi dan usahakan apa yang keluar dari lisan ialah ucapan yang bermanfaat dan bernilai kebaikan.
6. Jangan memotong pembicaraan atau membantahnya
Memotong atau membantah perkataan orang lain, apalagi orang yang lebih tua merupakan hal yang dibenci dalam Islam. Sehingga tentunya hal ini harus dihindari.
7. Jangan memperolok cara bicara orang lain
Allah SWT terkadang menciptakam sebagian kecil umatnya dengan kekurangan fisik yang dimiliki. Sebagian dari mereka ada yang kesulitan dalam berbicara dan terbata-bata dalam pengucapannya. Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita tidak memperolok kekurangan yang mereka miliki. Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS Al-Hujurat:11)
8. Jauhkan diri dari ghibah dan namimah
Dalam kitab Shahih Muslim hadits No. 2589 disebutkan: Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka”
Ada yang menyahut, “Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?” Beliau menjawab, “Bila demikian itu berarti kamu telah melakukan ghibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya”.
9. Jangan mengunjing orang lain
Bergunjing merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci Allh SWT. Seorang yang suka bergunjing terhadap orang lain diibaratkan sebagai seorang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.