Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Syariah

Al-Fatihah Ayat 5: Allah Selalu Melihat, Jangan Merasa Tidak Diawasi

Last updated: Jumat, 17 Juli 2020 09:32 WIB
By Redaksi
Share
6 Min Read
Oleh: Ustadz Dr. H. Mizaj Iskandar Usman, Lc LLM*
Dr. H. Mizaj Iskandar Usman, Lc LLM
SHARE

Oleh: Dr. H. Mizaj Iskandar Usman, Lc LLM*

Seperti halnya bahasa Indonesia yang memiliki struktur kalimat SPOK (Subjek, Prediket, Objek dan Keterangan). Bahasa Arab juga memiliki struktur kalimat yang tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia. Misalnya dalam kalimat ḍaraba zaidun kalban waḥdahu (Zaid sendiri yang telah memukul anjing).

Dalam struktur kalimat ini kata “ḍaraba” merupakan kata kerja bentuk lampau (fi‘il māḍī). Kata zaidun berkedudukan sebagai subjek (fā‘il). Kata “kalbān” berkedudukan sebagai objek (maf‘ūl), sedangkan kata “waḥdahu” berkedudukan sebagai kata keterangan (ḥāl).

- Advertisement -

Dalam Surat Al-Fātiḥaḥ ayat 5 pola umum dalam bahasa Arab itu tidak digunakan Allah dalam menyampaikan maksudnya. Dalam ayat tersebut Allah berfirman “Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn” (kepada-Mu lah kami menyembah dan kepada-Mu lah kami memohon pertolongan). Ayat ini memiliki struktur objek-prediket dan bukan prediket-objek. Pada penggalan pertama ayat 5, kata “iyyāka” berkedudukan sebagai objek dan kata “na‘budu” berkedudukan sebagai prediket.

Begitu juga pada penggalan kedua, kata “iyyāka” berkedudukan sebagai objek sedangkan kata “nasta‘īn” berkedudukan sebagai prediket.
Menurut Ibn Katsir dalam Tafsīr al-Qur’ān al-‘Aẓīm struktur objek-prediket dalam ayat ke-5 dari surat Al-Fātiḥah menunjukkan penekanan ayat ini sebenarnya pada objek (iyyāka) dan bukan pada prediket (na‘budu dan nasta‘īn).

- Advertisement -

Dalam ilmu naḥwu (Arabic gramatical), kata “iyyāka” berkedudukan sebagai ḍamīr muttaṣil (object of preposition), yaitu objek yang bersambung penulisannya dengan kata ganti. Kata “إيا” merupakan objek, sedangkan huruf “ك” merupakan ḍamīr (kata ganti) untuk orang kedua tunggal.

Mahkamah Syar’iyah Jantho Luncurkan Aplikasi SIMALA
Menggapai Ketaqwaan di Bulan Ramadhan
Jenis Hewan Kurban Selain Kambing dan Sapi: Ini Syarat Lengkapnya Menurut Syariat Islam
132 Dayah di Aceh Utara dan Aceh Timur Terima Bantuan Belajar Daring

Penggunaan kata ganti untuk orang kedua tunggal seperti kamu dan engkau, digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk lawan bicara yang bertatap muka langsung dengan pembicara pertama (mutakallim).

Padahal saat kita membaca ayat ini – baik dalam shalat maupun di luar shalat – Allah sebagai lawan dialog kita tidak berada di hadapan kita. Dalam konteks ini, semestinya penggunaan kata ganti yang lebih tepat adalah kata ganti untuk orang ketiga tunggal seperti kata huwa (dia, nya). Sehingga ayat kelima ini tepatnya berbunyi iyyāhu na‘budu wa iyyahu nasta‘īn (kepada-Nya lah kami menyembah dan kepada-Nya lah kami memohon pertolongan). Tetapi tidak ada satu pun qirā’āt yang membaca seperti itu.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
See Full Bio
123Next Page
Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article Kenapa Banyak Tidak Suka Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid?
Next Article Di Pidie, Pangdam Ajak Jaga Perdamaian dan Sejahterakan Masyarakat Aceh Di Pidie, Pangdam Ajak Jaga Perdamaian dan Sejahterakan Masyarakat Aceh

You May also Like

Da'i Kondang Aceh Ustaz Masrul Aidi Lc pada kegiatan Subuh Tarbawi-Wasathi di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry. Foto: Istimewa
Syariah

Ustaz Masrul Aidi: Kualitas Generasi Aceh Sekarang Alami Kemunduran

Selasa, 9 Juli 2024
Syariah

Pengurus Dewan Dakwah Aceh Tamiang Dilantik, Ini Harapan Wakil Bupati

Sabtu, 16 Oktober 2021
Jamaah sedang mendengarkan tausiah Ustaz Fakhruddin Lamuddin pada peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah, di Masjid Agung Al Munawwarah Kota Jantho, Selasa malam (18/7)
Syariah

Pemkab Aceh Besar Peringati Tahun Baru Islam, Ustaz Fakhruddin Lahmuddin Isi Tausiah

Rabu, 19 Juli 2023
Syariah

Tu Sop Ulama Inspiratif Versi PWI Aceh

Selasa, 9 Februari 2021
Show More
  • More News:
  • www.infoaceh.net
  • peristiwa
  • nasional
  • aceh
  • prabowo:
  • umum
  • utama
  • politik
  • dan
  • ekonomi
  • besar
  • banda
  • pendidikan
  • Prabowo Subianto
  • hukum
  • jadi
  • 2024
  • polisi
  • warga
  • syariah
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?