Cemoohan orang kafir ini dijawab Allah dalam Surat al-Isrā’ ayat 5, “qul law kāna fī al-arḍhi malā’ikatun yamsyūna muṭma’innīna lanazzalnā ‘alaihim min al-samā’ malakān rasūlān” (Katakanlah: “kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul).
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa telah menjadi kebiasaan Allah (sunnatullāh) untuk menjadikan panutan, model dan teladan berasal dari jenis makhluk tersebut. Maka demikian, menjadi berlebihan bagi Allah (taklīf mā lā yuṭaq) jika memerintahkan manusia mengikuti “jalannya Allah” yang jangan untuk diikuti, membayangkan bagaimana bentuknya saja manusia tidak mampu.
Dalam konteks ini kemudian Allah memberikan tuntunan kongkrit kepada manusia bahwa jalan lurus yang Ia maksudkan itu adalah “jalan mereka” yang telah Allah curahkan nikmat, anugerah dan karunia.
Menurut Tgk. Abdurrahman atau yang lebih dikenal dengan Tgk. Chik Di Lampaloh dalam kitab tafsirnya Tafsir al-Qur’ān bil Ḥadīts al-Nabawī yang dimaksud dengan “orang-orang yang telah diberikan nikmat” (an‘amta ‘alaihim) adalah para nabi, siddiqin, para syuhada dan orang-orang saleh.
Tafsiran seperti ini diperkuat oleh firman Allah dalam surat Al-Nisā’ ayat 69, “wa man yuṭi‘i al-allāha wa al-rasūla fa ulā’ika ma‘a al-ladzīna an‘ama al-allāhu ‘alaihim minna al-nabīīna wa al-ṣiddīqīna wa al-syuhadā’i wa al-ṣāliḥīna wa ḥasuna ulā’ika rafīqā” (Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, siddiqin, para syuhada dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman sebaik-baiknya).
Jika tafsiran di atas diterima, menjadi sangat memungkin bagi kebanyakan orang (baca: awam) untuk meneladani manusia teladan seperti para nabi, siddiqin, para syuhada dan orang-orang saleh. Manusia-manusia teladan itu masih melakukan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh kebanyakan orang, seperti makan, minum, tidur, beribadah, menikah dan seterusnya.